Rupiah Jumat Dibuka Menguat, Imbas Data Pemulihan Ekonomi Eropa dan China

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot bergerak menguat tipis di awal perdagangan hari ini, Jumat 4 Desember. Rupiah dibuka menguat 0,01 persen atau dua poin ke level Rp14.138 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, ada dua sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan dolar terhadap mata uang negara lainnya hari ini.

Pertama, sentimen pelemahan ekonomi yang mendorong penurunan indeks dolar kembali menembus rekor terendahnya. Hal ini disebabkan persetujuan penggunaan vaksin Pfizer di Inggris.

"Data-data ekonomi yang menunjukkan pemulihan dari Eropa dan China misalnya juga membawa penguatan bagi aset-aset berisiko dan pelemahan dolar," ujarnya kepada VOI.

Selanjutnya adalah progres stimulus fiskal tambahan di AS yang kelihatannya akan berjalan mulus.

"Kemarin memang ada keraguan stimulus AS diblok oleh pihak demokrat di parlemen karena nilainya kecil. Tapi tadi malam ada perkembangan bagus indikasi Demokrat setuju," imbuhnya.

Hingga pukul 09.05 WIB, sebagian besar mata uang di Asia berada di zona hijau. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan setelah melesat 0,62 persen.

Disusul, ringgit Malaysia yang naik 0,14 persen serta dolar Taiwan yang menajak 0,11persen. Berikutnya ada baht Thailand yang menguat 0,09 persen terhadap dolar AS.

Kemudian ada peso Filipina dan yen Jepang yang sama-sama terapresiasi 0,02 persen. Dan dolar Singapura terlihat menguat tipis 0,007 persen pada perdagangan pagi ini.

Sementara itu, yuan China menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,13 persen. Disusul, dolar Hong Kong yang terlihat melemah tipis 0,006 persen terhadap dolar AS.