Sepanjang 2022 Ratusan Hektare Lahan Terbakar di Riau, 1.219,93 Hektare Dipadamkan BPBD Lewat Udara
RIAU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah memadamkan 1.219,93 lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang Januari-Oktober 2022. Pemadaman dilakukan dari udara atau water bombing.
"Untuk lahan terbakar pada lahan kecil di beberapa daerah lebih akibat rendahnya curah hujan turun sejak sebulan terakhir, seperti di Pekanbaru," kata Kepala BPBD Provinsi Riau M Edy Afrizal dalam keterangannya, Jumat 14 Oktober.
Edy mengatakan, hujan jarang mengguyur dua wilayah di Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Rokan Hilir. Ketika kebakaran maka berpotensi mengakibatkan api cepat menjalar.
Karenanya, kata dia, proses pemadaman dilakukan dengan water bombing menggunakan tiga unit helikopter milik BNPB. Khususnya dilakukan pada tempat-tempat yang sulit dijangkau petugas melalui jalur darat.
"Tiga unit helikopter tersebut merupakan jenis MI-8 MTV yang saat disiagakan oleh Lanud Roemin Noeryadin," katanya.
Baca juga:
- Jalur Pemeriksaan COVID-19 untuk Delegasi KTT G20 Bali Sudah Tersusun, Tes PCR Kepala Negara Diistimewakan
- Balasan NasDem ke Hasto PDIP Soal "Biru" Lepas dari Jokowi: Politik Rendahan Tidak Elegan!
- Bahas Pertahanan Pantai dengan Jepang, Panglima TNI Andika Pamer Indonesia Punya 27.000 Marinir
- Ganjar-Airlangga Diprediksi Terwujud Jelang Pendaftaran Capres Cawapres 2024
Edy menjelaskan, luas lahan di 12 kabupaten atau kota di Provinsi Riau sekitar 1.219,93 hektare. Lahan yang paling luas terbakar berada di Kabupaten Rokan Hulu tercatat seluas 336 hektare dan di Kabupaten rokan Hilir seluas 187 hektare.
Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di areal seluas 150,89 hektare di Kabupaten Kampar, berikutnya 150,70 hektare di Bengkalis dan 113,20 hektare di Pelalawan.
Selanjutnya, 85,50 hektare lahan terbakar di Kabupaten Indergiri Hilir, dan 79,25 hektare terbakar di Kabupaten Inderagiri Hulu.
Untuk di Kepulauan Meranti lahan terbakar seluas 32,35 hektare dan masing-masing di Siak 18,06 hektare, lalu 14,53 hektare di Pekanbaru dan di Kuansing 0,50 hektare.