PM Thailand Perintahkan Kontrol Ketat Kepemilikan Senjata dan Tindak Tegas Pengguna Narkoba Usai Penembakan Massal
JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha pada Hari Senin memerintahkan lembaga penegak hukum, untuk memperketat aturan kepemilikan senjata dan menindak penggunaan narkoba, menyusul pembunuhan massal oleh seorang mantan polisi di sebuah pusat penitipan anak yang membuat negara itu terkejut.
Sebanyak 36 orang termasuk 24 anak-anak tewas dalam serangan pisau dan senjata api pekan lalu oleh seorang mantan polisi, yang kemudian bunuh diri di Uthai Sawan, sebuah kota 500 km (310 mil) timur laut Bangkok.
Peristiwa tersebut adalah salah satu peristiwa pembantai dengan korban tewas anak terburuk, oleh seorang pembunuh tunggal dalam sejarah baru-baru ini.
PM Prayut telah menginstruksikan pihak berwenang untuk secara proaktif mencari dan menguji penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan pejabat dan masyarakat, meningkatkan perawatan bagi para pecandu, kata juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 11 Oktober.
"Perdana menteri telah memerintahkan pencatat pemerintah untuk mencabut lisensi senjata dari pemilik terdaftar, yang dilaporkan berperilaku dengan cara yang mengancam masyarakat dan menciptakan kekacauan atau menyebabkan kerusuhan," sebut Anucha,
"Di samping tindakan keras terhadap penjualan senjata ilegal, penyelundupan senjata dan penggunaan senjata api ilegal," sambungnya.
Baca juga:
- Kutuk Serangan Udara Tidak Masuk Akal Rusia, Presiden Biden Janji Kirim Sistem Pertahanan Udara Canggih untuk Ukraina
- Gedung Konsulatnya di Kyiv Terkena Rudal Rusia, Jerman Kirim Sistem Pertahanan Udara untuk Ukraina
- Kementerian Pertahanan Sebut Semua Target Terkena Rudal Rusia, Kremlin: Bagian Operasi Militer Khusus
- 11 Warga Ukraina Tewas, Uni Eropa dan NATO Kecam Keras Serangan Rudal Rusia
Pihak berwenang Thailand berencana untuk menarik senjata dari pejabat dan petugas polisi, yang telah menyalahgunakan senjata api mereka atau berperilaku agresif saat bertugas.
"Pemeriksaan kesehatan mental secara teratur juga akan diperlukan bagi pemohon dan pemegang lisensi senjata," sebut Kepala Polisi Jenderal Polisi Damrongsak Kittprapas kepada wartawan.
Diketahui, kepemilikan senjata di Thailand tergolong tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Senjata ilegal, banyak yang dibawa dari negara-negara yang dilanda perselisihan, adalah hal biasa.