Menkes Budi Sadikin: BGSi dan Etana Tandai Kemandirian Bioteknologi Indonesia
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kehadiran laboratorium Biomedical and Genome Science lnitiative (BGSi) dan pabrik farmasi milik swasta PT Etana di Indonesia menandai kemandirian bangsa ini dalam pengembangan obat berbasis bioteknologi.
"Dukungan dalam memproduksi obat biologis ini merupakan salah satu upaya Kemenkes dalam mewujudkan transformasi kesehatan," kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Antara, Minggu, 9 Oktober.
Tren dunia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan obat-obatan berbasis biologi telah mendominasi pasaran. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mendorong pengembangan obat-obatan tidak hanya berbasis kimia, tetapi juga biologi.
Menurut Budi, Indonesia dikaruniai biodiversitas dan keanekaragaman hayati genomik yang luar biasa, yang sanggup menopang kebutuhan bahan baku pengembangan bioteknologi di pusat research bioteknologi kesehatan yang diberi nama BGSi di Jakarta.
Dikatakan, kemandirian produksi obat dan vaksin dalam negeri dibuktikan dengan lahirnya vaksin ber-platform teknologi berbasis messenger RNA (mRNA) oleh PT Etana sebagai buah dari pengembangan industri berbasis bioteknologi.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kepala BPOM Penny K Lukito, mendampingi Presiden RI Joko Widodo meresmikan pabrik biofarmasi PT Etana Biotechnologies Indonesia, pada Jumat (7/10) di Jakarta.
Etana adalah perusahaan biofarmasi Indonesia yang meneliti, memproduksi, dan memasarkan terapi biologis untuk pasar Asia Tenggara sejak berdiri pada 2014 di Jakarta.
Fasilitas tersebut mampu menghasilkan terapi biologis dengan sertifikasi halal dari Majelis
Ulama Indonesia (MUI).
Etana dipimpin oleh tim manajemen lokal yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan luar dan dalam negeri serta memiliki pengalaman yang kuat di industri biofarmasi, dan didukung oleh tim investor internasional dan perusahaan biofarmasi terkemuka.
Etana berkomitmen pada penelitian dan pembuatan antibodi monoklonal, mRNA, dan platform biologis lainnya.
“Mudah-mudahan ke depannya Indonesia memimpin bioteknologi ini dan Indonesia akan menjadi negara maju,” ujarnya.
Produk yang diproduksi PT Etana Biotechnologies Indonesia adalah vaksin AWcorna, berplatform mRNA, yakni vaksin dengan teknologi terbaru hasil pengembangan bioteknologi.
Dalam agenda peresmian tersebut, Presiden RI Joko Widodo menyambut baik PT Etana Biotechnologies Indonesia dalam memproduksi vaksin COVID-19 berbasis mRNA yang pertama di produksi di Asia Tenggara.
“Kita tidak mau lagi ada pandemi tapi kalau di dalam negeri siap industrinya paling tidak kita menjadi lebih tenang. Mudah-mudahan ini bisa berkembang tidak hanya di biofarmasi, tapi juga bioteknologi ini bisa masuk ke hewan dan tanaman sehingga bisa memiliki kemandirian dan kita bisa betul-betul berdikari,” ujar Presiden.
Direktur Utama PT Etana Biotechnologies Indonesia Nathan Tirtana mengatakan peresmian pabrik kali ini merupakan komitmen PT Etana dalam memproduksi obat biologis.
Baca juga:
- Jangan Khawatir, Kata Dokter Ahli BPA dalam Air Kemasan Sangat Lemah Sebabkan Kanker atau Gangguan Janin
- Ternyata Orang-orang Ini yang Memalsukan Air Mineral Galon Merek Aqua, Sudah 2 Tahun Beroperasi Tertangkap Juga
- Masyarakat di Teluk Wondama Papua Barat Nikmati Minyak Goreng Murah Rp14.000, Salah Satu Warga: Lumayan Bisa Bantu Keuangan Dapur
- Banjir dan Air Bersih jadi Masalah Prioritas Jakarta yang Harus Diselesaikan Heru Saat Jabat Pj Gubernur DKI
“PT Etana didukung 100 persen oleh putra-putri Indonesia. Kita bersama-sama membangun teknologi ini, di biofarmasi kami juga berkolaborasi dengan para peneliti, para dokter untuk membangun ketahanan kesehatan di Indonesia,” katanya.