Mengenali Penyebab Tekanan Darah Rendah, Sudah Tahu Cara Mengatasinya?
YOGYAKARTA – Faktor yang memengaruhi tekanan darah sangat bervariasi. Di antaranya termasuk kebiasaan sehari-hari, faktor genetik, dan juga kondisi jantung. Beberapa kasus tekanan darah rendah, dipengaruhi oleh kehamilan, penyakit yang mendasarinya, dan reaksi dari gaya hidup tidak sehat.
Tekanan darah mengacu pada kekuatan darah yang mendorong dinding arteri saat jantung memompa. Pada seseorang dengan tekanan darah rendah, darah mengalir melalui vena dan arteri dengan kekuatan yang terlalu kecil. Dokter memakai acuan tekanan darah sistolik dan diastolik untuk mendiagnosa tingkat tekanan darah. Tekanan darah sistolik, merupakan kekuatan darah terhadap dinding arteri saat jantung berdetak. Sedangkan tekanan diastolik mengacu pada kekuatan darah ketika jantung beristirahat di antara detak.
Tekanan darah, dikatakan rendah ketika lebih rendah dari 120 mm Hg untuk sistolik dan 80 mm Hg untuk diastolic. Menurut dokter, tekanan darah rendah kurang dari 120/80 mm Hg. Berbeda dengan pernyataan resmi The National Heart, Lung, and Blood dilansir Medical News Today, Rabu, 5 Oktober. Bahwa tekanan darah rendah berada di bawah 90/60 mm Hg.
Ketika tekanan darah rendah, gejala yang dialami antara lain tubuh lemas, pusing, lelah, muntah, dehidrasi, sulit berkonsentrasi, penglihatan kabur, kulit lembap dan dingin, pernapasan cepat dan dangkal. Bahkan seseorang yang mengalaminya bisa pingsan kalau tidak segera disadari gejala awalnya.
Banyak faktor penyebab tekanan darah rendah. Termasuk aktivitas fisik, diet, dan usia. Faktor genetik juga memengaruhi tekanan darah seseorang. Dalam jangka pendek atau berkaitan dengan kebiasaan dan gaya hidup, tekanan darah rendah bisa dipicu oleh makanan, mengejan, lama tidak aktif, dehidrasi, dan kehamilan.
Kalau darah rendah saat kehamilan, pada beberapa kasus akan sembuh dengan sendirinya. Berbeda jika dipicu penyebab lain, seperti makanan. Karena perlu strategi perawatan termasuk mengubah pola makan. Apabila tekanan darah rendah dipicu faktor yang lebih serius, akan bertahan lama dan membutuhkan rekomendasi perawatan paling tepat dari dokter.
Rendahnya tekanan darah juga bisa disebabkan hal lain. Seperti kekurangan vitamin B12 dan asam folat, hipotensi yang disebabkan saraf, masalah endokrin, masalah jantung, syok septik, syok anafilaksis, dan kehilangan darah karena cedera. Tekanan darah kadang juga dipengaruhi konsumsi obat tertentu, seperti obat hipertensi, obat jantung, antidepresan, obat disfungsi ereksi, obat penyakit parkinson, dan obat yang bersifat diuretik.
Tekanan darah rendah dapat diatasi dengan beberapa cara. Di antaranya, minum lebih banyak air, makan makanan lebih sehat, minum jus tomat, memakai kaus kaki yang memanjang ke paha atau pinggang, serta menggerakkan kaki sebelum bangun dari tempat tidur.
Tetapi ketika tekanan darah rendah yang disebabkan syok anakflasis, seseorang perlu memeriksakan diri ke dokter. Gejala dari syok anakflasis, antara lain kulit ruam, diare, kesulitan bernapas, pingsan, pusing, pembengkakan pada bibir, lidah, dan tenggorokan. Untuk yang mengalami gejala syok septik, dengan gejala infeksi, diare, muntah, gemetaran, kulit berkeringat, sulit konsentrasi, dan kebingungan, juga wajib memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga:
- Selain Membantu Turunkan Berat Badan, Ini 4 Manfaat Diet Intermittent Fasting untuk Kesehatan
- Selain Vitamin, Sinar Matahari Juga Perlu Dimanfaatkan untuk Penuhi Kebutuhan Vitamin D, Saran Dokter
- Benarkah Daging Kambing Bikin Darah Tinggi? Ini Kata Dokter
- Waspadalah! Hipertensi Bisa Jadi Faktor Risiko Utama Stroke
Pola makan yang sehat untuk menghindari tekanan darah rendah kambuh, Anda perlu makan dengan porsi sedikit tetapi lebih sering. Karena, makan berat dengan porsi besar dikaitkan dengan tekanan darah jadi lebih rendah.
Selain itu, hindari perubahan postur secara mendadak. Misalnya, dari duduk tiba-tiba berdiri yang menyebabkan pusing dan kepala berkunang-kunang.