Memahami Endemi, Epidemi dan Pandemi, Awas Jangan Sampai Salah
YOGYAKARTA - Pandemi virus corona baru adalah model sempurna untuk memahami apa sebenarnya pandemi itu dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan dalam skala global. Sejak kemunculan COVID-19 pada tahun 2020, masyarakat dibombardir dengan bahasa baru untuk memahami virus dan respons kesehatan masyarakat global selanjutnya. Artikel ini akan mengungkap faktor-faktor yang membuat anda memahami endemi, epidemi, pandemi.
Memahami Endemi, Epidemi, Pandemi
APA ITU EPIDEMIK?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menggambarkan epidemi sebagai peningkatan tak terduga dalam jumlah kasus penyakit di wilayah geografis tertentu. Demam kuning, cacar, campak, dan polio adalah contoh utama epidemi. Penyakit epidemi tidak harus menular. Demam West Nile dan peningkatan pesat tingkat obesitas juga dianggap sebagai epidemi. Epidemi dapat merujuk pada penyakit atau perilaku terkait kesehatan tertentu lainnya (misalnya, merokok) dengan tingkat yang jelas di atas kejadian yang diharapkan di suatu komunitas atau wilayah.
APA ITU PANDEMI?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan pandemi ketika pertumbuhan penyakit eksponensial. Ini berarti tingkat pertumbuhan meroket, dan setiap hari kasus tumbuh lebih dari hari sebelumnya. Dinyatakan sebagai pandemi, virus tidak ada hubungannya dengan virologi, kekebalan populasi, atau keparahan penyakit. Ini berarti virus mencakup wilayah yang luas, mempengaruhi beberapa negara dan populasi.
APA ARTINYA ENDEMIK?
Wabah penyakit bersifat endemik jika selalu ada tetapi terbatas pada wilayah tertentu. Hal ini membuat penyebaran penyakit dan tingkat dapat diprediksi. Malaria, misalnya, dianggap endemik di negara dan wilayah tertentu.
APA PERBEDAAN ANTARA PANDEMI DAN EPIDEMI?
WHO mendefinisikan pandemi, epidemi, dan penyakit endemik berdasarkan tingkat penyebaran penyakit. Jadi, perbedaan antara epidemi dan pandemi bukanlah pada tingkat keparahan penyakitnya, tetapi sejauh mana penyebarannya.
Sebuah pandemi melintasi batas-batas internasional, yang bertentangan dengan epidemi regional. Jangkauan geografis yang luas inilah yang membuat pandemi menyebabkan gangguan sosial berskala besar, kerugian ekonomi, dan kesulitan umum. Penting untuk dicatat bahwa epidemi yang pernah diumumkan dapat berkembang menjadi status pandemi. Meskipun epidemi itu besar, penyebarannya juga umumnya terkendali atau diharapkan, sementara pandemi bersifat internasional dan di luar kendali.
Baca juga:
- Jokowi: Sebentar Lagi Kita Nyatakan Pandemi Sudah Berakhir!
- Penggunaan Produk Lokal Berkualitas Internasional, Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional
- Kunjungan Wisatawan Mulai Pulih, Pertumbuhan Ekonomi Bali Bisa Capai 4,6 Persen
- Menteri Teten Sebut Bantuan UMKM Dampak Kenaikan BBM Masih Dibahas, Kini Fokus SPBU Solar Subsidi di Desa Nelayan
PENYEBAB WABAH PENYAKIT
Beberapa faktor berkontribusi terhadap wabah penyakit menular. Kontraksi dapat terjadi sebagai akibat penularan dari manusia, hewan, atau bahkan lingkungan. Sebagai contoh:
- Kondisi cuaca. Misalnya, batuk rejan terjadi di musim semi, sedangkan campak cenderung muncul di musim dingin.
- Paparan bahan kimia atau bahan radioaktif. Misalnya, Minamata adalah penyakit yang didapat setelah terpapar merkuri.
- Dampak sosial dari bencana seperti badai, gempa bumi, dan kekeringan dapat menyebabkan penularan penyakit yang tinggi.
- Sejumlah faktor lingkungan seperti pasokan air, makanan, kualitas udara, dan fasilitas sanitasi dapat mengkatalisasi penyebaran penyakit menular.
Asal penyakit juga bisa tidak diketahui. Jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Patogen baru atau yang baru dimodifikasi
- Racun alami
- Pelepasan bahan kimia yang tidak terdeteksi
- Paparan berlebih radiasi pengion yang tidak diketahui
- Bidang epidemiologi bekerja untuk melacak wabah tak dikenal ini ke sumbernya dalam upaya melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Setelah memahami endemi, epidemi, pandemi, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!