Telusur Jejak Lukas Enembe Naik Jet Pribadi, KPK Panggil Saksi-saksi
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelisik penggunaan jet pribadi oleh Gubernur Papua Lukas Enembe bersama keluarga. Hal ini dilakukan dengan memeriksa Direktur Asia Cargo Online, Revy Dian Permata Sari.
"Didalami pengetahuan saksi di antaranya soal adanya beberapa kali sewa private jet yang dilakukan oleh LE dan keluarga," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Rabu, 28 September.
Ali tak memerinci perihal penggunaan pesawat jet tersebut. Hanya saja, keterangan Revy dibutuhkan untuk membuat terang perkara.
Selain itu, KPK sebenarnya akan memeriksa saksi lain yaitu Selvy Purnamasari yang merupakan mahasiswa. Hanya saja, dia tak memenuhi panggilan penyidik.
Ali mengatakan penyidik tetap membutuhkan keterangannya. Sehingga, dia kembali dipanggil pada hari ini, Rabu, 28 September.
"Saksi tidak hadir dan akan dilakukan penjadwalan ulang untuk diperiksa," ungkapnya.
Baca juga:
- Eks Jubir KPK Sekaligus Aktivis Antikorupsi Febri Diansyah Jadi Pengacara Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo
- Dalih Tak Sehat Kerap Jadi Alasan Tersangka Hindari Panggilan KPK
- Sore Ini, Kejagung Sampaikan Hasil Pemeriksaan Berkas Perkara Ferdy Sambo Cs
- Serangan Balik Golkar, PAN dan PPP ke NasDem yang Sebut KIB Koalisi Ecek-Ecek
Diberitakan sebelumnya, KPK akan menelisik asal uang yang digunakan Lukas untuk naik jet pribadi. Langkah ini diambil setelah Gubernur Papua itu ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi.
"Kita lihat apakah uang yang tertampung di rekening itu bagian dari suap, termasuk keberadaan yang bersangkutan ke luar negeri menggunakan private jet, siapa yang mendanai," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 15 September.
Alexander menyebut Lukas memang kerap berpergian ke luar negeri. Adapun tujuannya untuk melakukan pengobatan.
Nantinya, KPK juga akan menelisik ada atau tidaknya uang dari Pemprov Papua yang turut digunakan Lukas. Pendalaman akan dilakukan dalam proses penyidikan nantinya.
"Apakah dari Pemprov (Papua, red) mendanai untuk menyewa pesawat untuk menyewa pesawat untuk berobat dan sebagainya (akan didalami, red)," tegasnya.