Mengenal Istilah Playing Victim yang Kerap Diguakan dalam Dunia Politik

YOGYAKARTA – Gejolak partai politik mulai terasa meski pemilihan umum masih jauh. Sejumlah strategi mulai disusun oleh parpol. Dalam dunia politik, banyak cara yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan politik, salah satunya strategi playing victim.

Pengertian Playing Victim

Secara umum, playing victim adalah sebuah perilaku seseorang yang sering melemparkan kesalahan pada orang lain. Pelemparan kesalahan ini biasanya dilakukan untuk menutupi kekurangan bahkan kesalahan yang berasal dari diri sendiri.

Dikutip dari laman Healthline, pelaku playing victim biasanya akan menempatkan diri sebagai korban, sedangkan orang lain yang ia tunjuk atau ia sebut adalah mutlak sebagai pelaku. Kondisi ini bisa dilakukan dalam berbagai aspek, namun biasanya dilakukan di lingkup sosial.

George K.Simon (1996) dalam bukunya In Sheep's Clothing: Understanding and Dealing with Manipulative People mengatakan bahwa manipulator biasanya akan menampilkan diri sebagai korban suatu keadaan atau tindakan yang dilakukan seseorang.

Perilaku ini tentu tidak dibenarkan secara moral, namun masih ada orang yang mencari pembenaran atas perilaku ini.

Tanda Playing Victim

Seseorang yang melakukan playing victim kadang sulit untuk dideteksi. Namun, Anda bisa menemukan beberapa tanda kecil yang bisa jadi petunjuk yakni sebagai berikut.

1. Secara Subjektif Menuding Seseorang Bersalah

Playing victim biasanya dilakukan tidak secara objektif. Artinya, orang tersebut akan menyebutkan kebenaran versinya sendiri untuk menuding bahwa orang tudingannya sangat bersalah.

2. Memelas

Saat seseorang playing victim, orang tersebut akan berusaha sekuat tenaga merebut simpati orang-orang di sekitarnya. Cara yang biasa dilakukan adalah dengan memelas atau membuat seolah dirinya berada dalam kondisi buruk sehingga ia akan mengasihi diri sendiri.

3. Manipulatif

Untuk melancarkan upaya playing victim, orang tersebut akan memanipulasi berbagai hal mulai dari perasaannya sendiri, perilaku, dan masih banyak lagi. Pelaku akan membuat targetnya makin bersalah dengan kondisi yang menimpa dirinya. Bahkan jika perlu, mereka akan melebih-lebihkan banyak hal demi melancarkan upaya mereka.

Playing Victim dalam Politik

Dalam dunia politik banyak cara akan dicoba, termasuk melakukan playing victim. Langkah tersebut juga terbukti efektif untuk mencapai tujuan politik.

Contoh strategi playing victim dalam politik secara kasar juga dilakukan oleh bangsa Yahudi. Banyak yang menganggap bahwa mereka memposisikan diri sebagai bangsa yang tergusur dari tanahnya sendiri oleh masyarakat Palestina. Hal itu dilakukan untuk merebut simpati negara lain. Strategi tersebut berhasil membuat bangsa Yahudi mendirikan negara Israel.

Dikutip dari Kompas.Tv, Muhammad Hanifuddin dari The Political Literacy mengatakan bahwa menjelang tahun 2024, partai politik mulai menggerakkan mesin politiknya. Salah satu cara yang dilakukan adalah menjadikan tokoh dari partai mereka atau bahkan partai mereka sendiri sebagai korban politik atau playing victim.

Muhammad Hanifuddin mencontohkan adanya polemik terkait Ketum PPP, isu capres-cawapres Prabowo-Muhaimin, hingga saling lempar kritik antara Demokrat vs PDIP. Ia juga menjadikan pidato tokoh politik senior Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai salah satu contohnya.

Seperti yang diketahui, SBY mengatakan bahwa ada indikasi dugaan kecurangan pemilu 2024 dan membuat pihaknya akan turun gunung.

Partai politik kemudian akan menunjukkan citra ke publik sebagai pihak yang jadi korban atas sistem yang seolah sengaja dibentuk untuk menjatuhkan lawan politik.

"Di antara langkah teknis playing victim adalah politisi ataupun partai politik akan massif menarasikan bahwa dirinya sebagai korban. Membangun opini publik bahwa telah terjadi kezaliman kepada satu pihak," paparnya.

Selain terkait Playing Victim, dapatkan informasi menarik lainnya di VOI.ID.