Mengenal Tenis Lapangan: Peraturan, Penghitungan Skor, dan Teknik Dasar Memainkannya

YOGYAKARTA - Tenis lapangan menjadi salah satu olahraga bola kecil yang digemari banyak orang. Olahraga ini dimainkan memakai bola dan raket yang dilakukan di lapangan dengan pembatas berupa net. Permainan tenis lapangan memiliki aturan-aturan khusus yang berbeda dari tenis meja. 

Tenis lapangan bisa menjadi pilihan olahraga berbagai kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun olahraga ini lebih banyak dimainkan oleh orang dewasa. Ada yang bermain hanya sekadar hobi, tapi ada pula yang menjadi tenis lapangan sebagai karir profesional. 

Olahraga tenis lapangan bisa dimainkan secara tunggal (satu lawan satu) maupun ganda (dua lawan dua), maupun format ganda campuran (pria dan wanita dalam satu tim). Lalu bagaimana aturan tenis lapangan selama pertandingan?

Sejarah Tenis Lapangan

Olahraga tenis lapangan memiliki sejarah panjang hingga eksistensinya saat ini. Kata tenis berasal dari bahasa Prancis ‘tenez’ yang berarti ‘bersiap’ atau ‘kerjakan’. Tenis lapangan diyakini sudah dimainkan pada masa-masa sebelum masehi. Namun berdasarkan catatan tertua, olahraga ini ada sejak abad ke-11.

Pada awalnya, tenis lapangan populer dengan nama lawn tennis atau tenis rumput. Olahraga ini dimainkan oleh para wanita zaman Victoria (1820-1914) di tanah lapang dengan permukaan berumput

Pada masa tersebut, warga Prancis kerap memainkan olahraga de peume atau permainan telapak tangan. Cara memainkan olahraga ini mirip dengan tenis lapangan modern. Permainan tersebut mulai tersebar ke negara-negara lain di Eropa pada abad ke-13 dan digemari dikalangan bangsawan dan raja. Sementara itu, raket bersenar diperkenalkan pertama kali di Italia pada abad ke-15.

Pada tahun 1868, turnamen All England Croquet Club berdiri di Wimbledon, Inggris, yang mana menjadi awal terbentuknya organisasi tenis. Kejuaraan tenis paling bergengsi yakni Wimbledon mulai digelar pada tahun 1877.

Peralatan untuk Olahraga Tenis Lapangan

Standarisasi untuk sarana dan prasaran olahraga tenis sudah diatur oleh International Tennis Federation (ITF). Federasi tenis dunia ini telah mengatur ketentuan lapangan, raket, ukuran net, dan bola tenis dalam kompetisi resmi. 

Berikut ini beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam pertandingan tenis lapangan:

Lapangan

Dalam pertandingan resmi, ukuran lapangan tenis harus memenuhi peraturan ITF atau standar nasional. Lapangan tenis untuk permainan tunggal (single) berukuran 23,77 x 8,23 meter, sedangkan untuk permainan ganda (double) berukuran 23,77 x 10,97 meter.

Jenis lapangan tenis yang digunakan berkembang dengan berbagai jenis material permukaan, termasuk lapangan keras (hardcourt), lapangan tanah liat (clay), dan lapangan rumput.

  • Lapangan rumput: Lapangan jenis ini memiliki permukaan rumput yang harus tumbuh di tanah keras agar dapat memantulkan bola. Karakteristik lapangan ini menawarkan pantulan bola yang cepat karena permukaan rumput menghasilkan gesekan minimal.
  • Lapangan keras: Lapangan tenis yang paling populer terbuat dari semen atau bahan pasir yang diaspal. Karakteristik lapangan ini membuat laju pergerakan bola menjadi sedang hingga cepat.
  • Lapangan tanah liat: Lapangan yang terbuat dari serpihan tanah liat atau pecahan batu bata yang dihancurkan memiliki karakteristik yang membuat bola bergerak lebih lambat, memungkinkan terjadinya rally-rally panjang selama pertandingan.

Raket

Pemain tenis lapangan menggunakan raket untuk bermain. Namun kriteria raket untuk olahraga ini berbeda dengan raket bulu tangkis. Raket tenis lapangan juga memiliki ukuran yang berbeda berdasarkan usia penggunanya.

  • Raket tenis kategori anak-anak: berbobot kurang lebih 250 gram.
  • Raket tenis kategori remaja putri: berbobot kurang lebih 290 gram.
  • Raket tenis kategori  remaja putra: berbobot kurang lebih 295 gram.
  • Raket tenis kategori wanita dewasa: berbobot kurang lebih 300 gram.
  • Raket tenis kategori pria dewasa: berbobot kurang lebih 310 gram.

Net

Jaring atau net untuk olahraga ini dipasang di tengah sebagai pembatas dua bagian lapangan. Berikut ini ketentuan net dalam tenis lapangan:

  • Jaring dibuat dari bahan benang berwarna hijau tua atau hitam.
  • Tiang penyangga net yang terpasang di sisi lapangan memiliki tinggi 106,7 cm, sementara tinggi netnya yakni 91,4 cm.
  • Pemasangan tiang net berjarak 91,4 cm dari garis samping lapangan.

Bola

Bola yang digunakan dalam tenis lapangan memiliki ketentuan khusus untuk pertandingan resmi dan latihan. Berikut ini ketentuan-ketentuan dari bola tenis lapangan:

  • Bola terbuat dari karet yang lapisan serabut warna kuning kehijauan
  • Permukaan bola bertekstur licin dan tidak ada jahitan
  • Bobot bola sekitar 56,70 gram hingga 58,48 gram
  • Garis tengah penampang antara 63,50 mm hingga 66,77 mm
  • Kekuatan pantulan bola yakni 1.346 mm hingga 1.473 mm apabila dijatuhkan dari ke lantai dari ketinggian 2.450 mm.

Sarana Pendukung Lainnya 

Pemain tenis juga memerlukan perlengkapan tambahan seperti pakaian dan sepatu olahraga. Pakaian tenis sebaiknya terbuat dari bahan dry fit yang mudah menyerap keringat saat bermain. Celana yang digunakan sebaiknya berbahan katun atau parasut, dengan panjang di atas lutut dan memiliki kantong di samping.

Pilih sepatu olahraga sesuai dengan jenis lapangan. Untuk hardcourt atau lapangan keras, perlu memakai sepatu dengan sol licin. Sedangkan di lapangan rumput, pilih sepatu dengan sol bergelombang dan berpola. Memilih sepatu yang tepat dapat mengurangi risiko cedera pada kaki.

Aturan Tenis Lapangan dan Cara Bermain

Format skor pada pertandingan tenis lapangan berbeda dengan olahraga bola kecil sejenisnya seperti tenis lapangan dan bulu tangkis. Sistem penskoran dalam tenis lapangan terbagi dalam game, set, dan match. 

Mengacu dari ITF Rules of Tennis (2019) berikut ini cara mudah memahami sistem penskoran tenis lapangan:

Score in a game

Untuk skor dalam game, pemain akan mendapatkan bola ketika bola berhasil dijatuhkan ke lapangan lawan atau lawan tidak bisa mengembalikan bola. Perhitungan poin dalam sebuah permainan memiliki penamaan sebagai berikut:

  • Skor 0 = love
  • Skor pertama = 15
  • Skor kedua = 30
  • Skor ketiga = 40
  • Skor keempat = game

Untuk memenangkan sebuah pertandingan, pemain harus meraih empat poin penuh. Ini bisa dicapai dengan mencetak satu poin tambahan setelah skor mencapai 40-30, 40-15, atau 40-love. Namun apabila kedua pemain mendapat skor 40-40, terjadi deuce. Dalam situasi ini, pemain harus memperoleh dua poin berturut-turut untuk bisa menang.

Score in set

Untuk memenangkan satu set, pemain harus terlebih dahulu memenangkan 6 game dengan selisih minimal dua game (misalnya, 6-4, 6-3, 6-2, 6-1, atau 6-0). Jika skor mencapai 6-5, permainan harus berlanjut sampai salah satu pemain unggul dengan selisih dua game, seperti 7-5.

Namun, jika kedua pemain mencapai skor 6-6 dalam satu set, maka sistem tie-break akan diterapkan untuk menentukan pemenang set tersebut. Dalam tie-break, skor dihitung dengan angka biasa, dimulai dari 0 dan seterusnya, bukan menggunakan sistem love, 15, 30, 40, dan game.

Pemain yang pertama mencapai 7 poin dengan selisih minimal dua poin (misalnya, 7-5, 8-6, 9-7, 10-8, dan seterusnya) memenangkan tie-break dan set tersebut. Skor akhir akan dicatat sebagai 7-6, dengan angka kecil untuk menunjukkan poin dalam tie-break.

Score in a match

Dalam kejuaraan tenis lapangan, jumlah set dalam pertandingan bisa bervariasi. Umumnya ada dua metode penskoran yang digunakan: format best-of-three dan best-of-five. 

Dalam format best-of-three, pertandingan berlangsung maksimal 3 set dan pemain harus memenangkan 2 set untuk keluar sebagai pemenang. Sedangkan dalam format best-of-five, pertandingan berlangsung maksimal 5 set dan pemain harus memenangkan 3 set untuk bisa menjadi pemenang.

Teknik Dasar Tenis Lapangan

Pemain tenis pemula harus mempelajari beberapa teknik dasar, mulai dari cara memegang raket (grip), posisi siap (ready position), dan jenis pukulan (stroke). Berikut ini teknik-teknik dasar olahraga tenis lapangan yang harus dikuasai:

Pegangan Raket 

Cara memegang raket sangat mempengaruhi ketepatan dan kekuatan pukulan yang dihasilkan. Secara umum, ada tiga jenis pegangan raket atau grip dalam olahraga tenis lapangan, yaitu, continental grip, western grip, dan eastern grip. 

  • Continental grip: Jenis pegangan tenis yang paling dasar biasanya diajarkan kepada pemula. Pegangan ini cocok untuk berbagai jenis pukulan, tetapi kurang efektif dalam memberikan topspin besar pada pukulan groundstroke, sehingga kurang populer di kalangan petenis profesional.
  • Western grip: Jenis pegangan lanjutan yang cukup menantang dan sulit dikuasai. Banyak pemain profesional menggunakan teknik ini karena mampu menghasilkan topspin maksimum, terutama saat bermain di permukaan lapangan yang lambat seperti lapangan tanah liat (clay).
  • Eastern grop: Jenis pegangan tenis lainnya yang bisa dikuasai, baik untuk pemain rekreasi maupun profesional. Pegangan ini efektif untuk lapangan dengan laju cepat dan dapat memberikan cukup topspin. Namun, pegangan ini biasanya cukup sulit untuk digunakan dalam menangani bola yang memantul tinggi.

Posisi Siap

Posisi siap atau ready position adalah posisi persiapan sebelum lawan melakukan servis atau pukulan balik dalam tenis lapangan. Untuk melakukannya, bungkukkan badan sedikit ke depan, tekuk lutut, dan pegang raket di depan badan. 

Fokuskan pandangan pada bola dan gerakan raket lawan. Lakukan posisi siap setiap kali lawan hendak memukul bola. Saat berada dalam posisi ini, pemain sebaiknya tidak tegang, tetapi tetap menjaga keseimbangan tubuh agar bisa bergerak dengan mudah ke segala arah untuk menerima bola dari lawan.

Pukulan Bola

Setelah menguasai pegangan raket dan posisi siap, teknik dasar lain yang perlu dikuasai dalam permainan tenis lapangan adalah pukulan bola. Beberapa pukulan atau stroke yang penting selama pertandingan tenis meliputi:

  • Serve: pukulan yang dilakukan untuk mengawali permainan tenis lapangan.
  • Groundstroke: pukulan dengan membuat bola memantul sekali pada lapangan lawan, yang bisa dilakukan dengan teknik forehand atau backhand.
  • Return of Serve: pukulan untuk mengembalikan bola servis yang diluncurkan lawan. 
  • Approach shot: pukulan untuk serangan dengan cara memukul bola sebelum mencapai garis bekalang lapangan. 
  • Volley: pukulan yang dilakukan sebelum bola jatuh di lapangan untuk sergapan cepat atau membatasi waktu reaksi lawan. 

Demikianlah penjelasan cara bermain tenis lapangan selama pertandingan. Olahraga tenis lapangan tidak hanya bisa dilakukan oleh profesional, namun juga dapat dijalani untuk tujuan olahraga biasa. Namun supaya bisa bermain dengan lancar, Anda perlu mempelajari sejumlah teknik dan memahami aturan di atas. Baca juga peraturan permainan tenis lapangan yang paling sederhana

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.