Melihat Barongsai Menari di Dalam Air
JAKARTA - Bunyi tabuhan drum dan simbal bergema di depan akuarium utama di wahana Seaworld, Ancol, Jakarta Utara. Sepasang singa barongsai berwarna merah dan kuning asyik menari di depan puluhan penonton.
Keduanya bergerak dinamis meski tak ada adegan melompati tiang, seperti barongsai pada umumnya. Gerakan mereka yang kompak membuat para penonton terhibur dan mengabadikan momen tersebut.
Setelah kedua singa ini menari, tiba-tiba mereka terdiam dan mengambil posisi tertidur. Rupanya di dalam cerita yang tengah mereka mainkan, kedua singa ini tertidur dan menunggu dibangunkan oleh seorang Dewa Keberuntungan. Dewa yang dipercaya sebagai simbol kemakmuran, kesejahteraan, dan keberkahan untuk menyambut tahun yang baru.
Tak lama, di dalam akuarium utama, yang ada di hadapan singa tadi, muncul sesosok penyelam yang menggunakan pakaian dewa seperti kebanyakan legenda China. Bajunya didominasi dengan warna merah lengkap dengan ornamen emas. Penyelam ini kemudian mengangkat tangannya.
"Akhirnya Sang Dewa membangunkan singa barongsai yang dipercaya dapat mengusir kekuatan jahat agar menjauh dari para manusia," kata seorang narator yang menjelaskan cerita.
Musik kemudian berubah, menjadi lebih menegangkan. Ternyata Sang Dewa yang ada di dalam akuarium memanggil dua barongsai lainnya yang juga berwarna merah dan kuning. Dua barongsai ini dihadirkan tujuannya untuk menjaga semua makhluk yang hidup di perairan. Dua barongsai di dalam air itu menari walaupun tampak kesulitan karena gelombang air yang ada di dalam akuarium.
Selain dua barongsai air, ada juga naga yang dihadirkan dalam akuarium itu. Naga yang dimainkan oleh empat orang penyelam itu, tampak meliuk-liuk di dalam akuarium utama dan berjajar dengan singa barongsai.
Pertunjukkan yang berjalan selama 15 menit itu, berhasil menarik antuasias sejumlah penonton yang hadir. Buktinya, usai gelaran tersebut para penonton kemudian memberikan tepuk tangan yang meriah.
Baca juga:
Usai pementasan barongsai di dalam air, tim VOI diajak untuk menemui tim penyelam yang bertugas dalam gelaran tersebut. Di ruangan atas akuarium utama, kami bertemu dengan Ferry Ferdiansyah yang saat itu baru saja muncul ke permukaan setelah menyelam jadi barongsai air berwarna hijau.
Dia membuka kacamata selam miliknya dan membilas tubuh dan tabung oksigen miliknya sebelum berbincang dengan kami. Tujuannya, agar air laut tidak menempel di tubuhnya dan tabung oksigen terbebas dari karat akibat air laut.
Ferry membuka obrolan dengan menceritakan garis besar cerita pertunjukkan barongsai air, yang khusus digelar untuk menyambut Tahun Baru China atau Tahun Baru Imlek.
"Jadi ini tadi menceritakan di darat dan di laut itu ada penjaganya jadi kita mengkolaborasi barongsai darat dan barongsai air," kata Ferry ketika ditemui VOI di Seaworld, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 25 Januari.
Memainkan barongsai ini tak mudah. Kesulitan yang dialaminya adalah beban kepala barongsai yang cukup berat.
"Satu barongsai, itu beratnya 10 kilogram," ungkapnya. Sementara, berat naga yang digerakkan oleh empat orang beratnya bisa mencapai 20 kilogram.
Kesulitan lainnya adalah soal menjaga keseimbangan dan kekompakan di dalam air. Menurutnya, jika yang satu mendayung ke depan, maka satu orang pemain barongsai air harus ikut maju. Persiapan pertunjukan ini pun hanya dilakukan selama tiga minggu.
"Tapi enggak tiap hari sih, bisa seminggu dua kali. Yang penting menyesuaikan kekompakkannya karena kita bawa barongsai di dalam kalau enggak kompak susah juga," ungkapnya sambil tersenyum.
Para pemain pun dalam keadaan aman saat menyelam karena mereka menggunakan alat selam yang mumpuni. "Yang penting tetap pakai baju scuba jadi tetap aman, apalagi baju scuba ini kan tebal. Jadi aman," tutupnya.