Mendidik Warga Ambon Sigap Ketika Muncul Banjir dan Tanah Longsor
JAKARTA - BPBD Kota Ambon menggelar simulasi penanganan bencana banjir dan tanah longsor di dua lokasi: Sungai Wai Batu Merah dan Wai Tomu.
Simulasi itu melibatkan para relawan, Taruna Siaga Bencana (Tagana), PMI, dan masyarakat di Negeri Batu Merah, Senin 19 September.
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimen mengatakan simulasi penanganan bencana banjir dan longsor merupakan upaya meningkatkan kesiapan dalam menghadapi banjir dan tanah longsor di lingkungan tempat tinggal.
"Simulasi yang dilakukan sangat mendekati peristiwa yang sesungguhnya, mudah-mudahan bisa membangun kesiapsiagaan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terkait bencana banjir dan tanah longsor di Kota Ambon," ucap Bodewin Wattimen dinukil dari Antara.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak membangun rumah di daerah rawan bencana, seperti bantaran sungai serta lereng gunung dan bukit.
Hal tersebut, kata dia, tentunya bertujuan menghindari risiko atau dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan tanah longsor.
"Jangan lagi membuat rumah di lereng-lereng bukit, dan bantaran sungai," ujarnya.
Baca juga:
- Dogecoin Berhasil Salip Polkadot dalam Kapitalisasi Pasarnya
- Anies Ungkap Siap Nyapres Saat Masih Jabat Gubernur DKI Justru Dianggap Tepat
- Kemenag: Perlakukan Santri Seperti Anak Sendiri, Kalau Sakit Diobati, Tak Boleh Ada Kekerasan
- Soal Isu Penghapusan Daya Listrik 400 VA, Ini Penjelasan Said Abdullah
Bodewin menyatakan akan melakukan antisipasi melalui prosedur Izin Mendirikan Bangunan (IMB), agar tidak ada proses pembangunan pada lokasi yang telah dilarang oleh pihaknya.
"Kita bisa awasi lewat prosedur IMB. Kalau itu lokasi yang tidak diperuntukkan bagi pemukiman warga jangan keluarkan IMB untuk itu," katanya.