Pemakaman Ratu Elizabeth II: Prajurit Angkatan Laut Kerajaan Inggris Siap Lanjutkan Tradisi Kenegaraan
JAKARTA - Hampir 100 anggota Angkatan Laut Kerajaan Inggris siap melanjutkan tradisi, menarik peti mati Raja Inggris yang diletakkan di atas kereta meriam.
Prosesi pemakaman jenazah Ratu Elizabeth II Senin pekan depan, akan dilakukan sesuai dengan tradisi pemakaman kenegaraan. Salah satunya, peti matinya akan ditarik oleh prajurit Angkatan Laut.
Tim yang terdiri dari 98 pelaut Angkatan Laut Kerajaan yang dikenal sebagai Sovereign's Guard, akan menarik peti mati Ratu Elizabeth yang diletakkan di Kereta Meriam berusia 123 tahun menggunakan tali putih pada prosesi pemakaman ke Westminster Abbey di London.
Sementara, 40 pelaut lainnya berbaris di belakang kereta untuk bertindak sebagai rem, dalam tradisi sejak pemakaman Ratu Victoria pada tahun 1901.
Personil Royal Navy dari pelaut paling junior hingga perwira wanita berpangkat tertinggi telah menggambarkan "kehormatan, hak istimewa dan tugas" mereka untuk terlibat dalam prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.
Hingga 1.500 pelaut akan ambil bagian dalam pemakaman kenegaraan, yang akan mencakup perwakilan dari ketiga angkatan bersenjata.
Selama latihan sebelumnya di HMS Collingwood di Fareham, Hampshire, perencana dan staf parade berbicara tentang kebanggaan mereka, karena dipilih untuk ambil bagian dalam acara besar tersebut.
Salah satunya Commander Steve Elliot, seorang perwira staf insinyur senjata, perwira yang memimpin detasemen Angkatan Laut pertama dalam 375 tahun terakhir, untuk melakukan tugas penjagaan di Istana St James, Istana Buckingham, Menara London dan Kastil Windsor.
"Saya akan mendapat kehormatan yang suram untuk berbaris di depan kereta meriam yang membawa tubuh Yang Mulia dalam perjalanan terakhirnya," ujar perwira yang menjadi bagian dari kontingen kereta meriam ini, melansir The National News 16 September.
"Sesuatu yang mungkin sedikit lebih pedih bagi saya adalah, ini akan menjadi dinas terakhir saya dalam seragam setelah 32 tahun pelayanan sebelum saya benar-benar meninggalkan Royal Navy," tandasnya.
Sementara itu, Laksamana Muda Jude Terry, direktur sumber daya manusia dan pelatihan, yang bertanggung jawab atas perencanaan pemakaman Angkatan Laut dan merupakan laksamana wanita pertama, mengatakan, tugas yang diberikan merupakan suatu kehormatan.
"Untuk semua orang dalam parade, mereka akan memiliki momen refleksi dan kehormatan untuk dapat memiliki melayaninya, serta momen kesedihan. Kita semua akan merasakan banyak emosi. Dia (mendiang Ratu) akan sangat berarti bagi kita semua dengan cara yang sangat berbeda, kita semua akan tersentuh oleh kehadirannya dalam beberapa cara," tuturnya.
Baca juga:
- Paus Fransiskus: Secara Moral Memasok Senjata ke Ukraina untuk Mempertahankan Diri Dapat Diterima, Tapi Jangan Lupa Dialog
- Bertemu Presiden Xi Jinping di Uzbekistan, Vladimir Putin Puji Posisi China Terkait Perang Rusia-Ukraina
- Polisi Ukraina Temukan 440 Kuburan Massal di Izyum, Presiden Zelensky: Rusia Harus Bertanggung Jawab
- Iran Segera Bergabung dengan China dan Rusia di SCO, Presiden Putin: Kami Sangat Senang
Adapun pelaut muda Able Seaman Murray Kerr (20) dari Ayr mengatakan, "Merupakan kehormatan besar untuk menjadi bagian dari pemakaman Yang Mulia. Itu juga merupakan tanggung jawab yang besar. Ini akan menjadi acara kenegaraan terbesar abad ini dan saya rasa tidak akan ada lagi acara seperti ini."
Diketahui, Ratu Elizabeth II akan dimakamkan berdampingan dengan sang suami, Pangeran Philip Duke of Edinburgh di Kapel Memorial Raja George VI, Kapel St George, Kastil Windsor.