Kini Bilang JIS Berstandar FIFA, PSSI: Jangan Menuduh Macam-Macam, Kritikan untuk Kebaikan Semua

JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum lama ini membuat ramai pencinta sepak bola nasional. Induk sepak bola nasional itu menyebut Jakarta International Stadium (JIS) belum memenuhi berstandar induk sepak bola internasional FIFA.

Namun, ucapan itu kemudian diralat dengan menyebut stadion kebanggaan Anies Baswedan itu sudah berstandar FIFA.

Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan, tempat pertandingan itu sangat megah seperti milik banyak klub Eropa. Namun, saat ini masih ada kekurangannya yang harus dilengkapi.

"Semua berstandar FIFA. Namun, yang kita soroti itu sarana dan prasarana perimeter stadion yang belum selesai 100 persen," ujar Yunus Nusi sebagaimana dilansir dari situs federasi.

PSSI disorot beberapa hari terakhir lantaran mengubah lokasi FIFA matchday timnas Indonesia versus Curacao. Mereka awalnya memasukkan JIS untuk laga kedua timnas Indonesia.

Namun, PSSI kemudian mencoret JIS dengan alasan stadion itu belum 100 persen siap untuk pertandingan melawan Curacao pada 27 September mendatang atau tiga hari setelah laga pertama di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Pencoretan JIS pun kemudian memancing polemik karena PSSI disebut punya agenda politik di balik keputusan itu. Padahal, kata, Yunus apa yang mereka kemukakan demi perbaikan JIS ke depan.

"Jadi netizen, pelaku sepakbola, atau siapapun yang senang dengan sepakbola jangan salah sangka atau menuduh PSSI yang bukan-bukan. Kritikan PSSI ini untuk kebaikan bersama," ujar Yunus.

Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, JIS dianggap belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur. Infrastuktur yang dimaksud adalah area drop off tim dan sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter yang menumpuk di barat utara.

Selain itu, concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh, dan sarana prasarana pendukung: kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion, belum sesuai standar.