Kasus COVID-19 di Jakarta Tertinggi, Satgas ke Anies: Kerja Keras Jangan Rusak karena ketidakpedulian
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyoroti lima provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pekan ini, yakni DKI Jakarta, Riau, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah.
Namun, Wiku memberi peringatan khusus kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, DKI telah berminggu-minggu berada pada lima provinsi teratas yang miliki kenaikan kasus terbanyak.
"Khususnya DKI Jakarta, sudah 3 minggu berturut-turut di 5 besar penambahan kasus positif mingguan tertinggi. Bahkan, di pekan ini berada di peringkat pertama," dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 24 November.
Wiku meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama aparat penegak hukum setempat untuk menindak tegas pelaku pelanggaran protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku.
"Kami meminta agar jangan sampai kerja keras selama delapan bulan ini menjadi rusak karena ketidaksabaran, ketidakhatihatian, dan ketidakpedulian, baik pemerintah daerah maupun masyarakat," ungkap Wiku.
Baca juga:
Ia menuturkan, ada banyak hal yang dapat diupayakan oleh pemerintah daerah setempat untuk menekan angka kasus. Sebab, dikhawatirkan adanya libur panjang pada pekan lalu dan yang akan datang dapat memicu kenaikan kasus.
"Mohon betul ditingkatkan kapasitas pemeriksaan COVID-19 terutama orangorang dengan riwayat perjalanan serta lakukan penelusuran kontak erat dengan masif untuk mendeteksi kasus," jelasnya.
Sebagai informasi, pada pekan ini di level nasional terjadi kenaikan kasus COVID-19 3,9 persen dibanding pekan sebelumnya.
Kenaikan ini disumbangkan oleh 5 provinsi tertinggi yaitu DKI Jakarta naik 1.937 dari 6.600 menjadi 8.537, Riau naik 1166 dari 867 menjadi 2.033, Jawa Timur naik 736 dari 1666 menjadi 2.392, DI Yogyakarta naik 338 dari 281 menjadi 619, dan Sulawesi Tengah naik 245 dari 111 menjadi 356.
"Kami melihat tren 5 kasus penambahan kumulatif tertinggi masih konsisten pada 5 provinsi pada pekan ini dan pekan sebelumnya. Tidak ada perubahan secara signifikan," ucap Wiku.
"Saya mohon perhatian dengan sangat untuk pemda kelima provinsi ini untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi peningkatan kasus karena ini sudah sangat serius," tambahnya.