Erick Thohir Pasang Target Dividen BUMN Tembus Rp43,3 Triliun di 2023
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memasang target setoran perusahaan-perusahaan pelat merah bisa mencapai Rp43,3 triliun di 2023.
Erick optimistis, capain dividen ini akan meningkat secara berjenjang dari tahun ke tahun.
"Dividen sebenarnya pun nanti 2023 akan naik ke Rp43,3 triliun dan kita optimis di 2024 akan lebih dari Rp43 triliun pastinya. Jadi ada naik yang berjenjang," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis, 8 September.
Sekadar informasi, sepanjang tahun 2021 pemerintah menerima setoran dividen dari 16 BUMN nilainya mencapai Rp39,73 triliun.
Adapun angka tersebut lebih tinggi dari target yang Kementerian BUMN ajukan ke Komisi VI DPR dengan proyeksi sebesar Rp36,4 triliun.
Sementara proyeksi target dividen tahun ini sebesar Rp40,4 triliun, melampaui target awal Rp37 triliun.
Kata Erick, untuk mencapai target Rp43,3 triliun pada 2023, Kementerian BUMN akan melakukan berbagai efisiensi dan efektivitas dengan perbaikan bisnis model.
Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa target dividen Rp43 triliun merupakan angka dividen sebelum pandemi COVID-19.
Dengan berbagai langkah yang dilakukan, Erick optimistis target dapat tercapai.
"Dan kalau kita lihat ini tercapai Rp43,3 triliun sebenarnya ini angka seperti sebelum COVID. Jadi dengan segala yang kita lakukan baik penutupan, merger dan lain-lain kita bisa lihat angkanya sudah mulai kembali sebelum COVID Rp43,4 triliun," jelasnya.
Baca juga:
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga meminta kepada Komisi VI untuk mendorong BUMN mendapat tambahan penyertaan modal negara (PMN) tahun depan sebesar Rp7,88 triliun.
"Kami berharap dari komisi VI tetap mendorong yang Rp7,88 triliun. Kalau kita lihat dari dividen pun sebenarnya angkanya kurang lebih Rp7 triliun kenaikannya. Nah ini yang kita dorong," ucapnya.
Kata Erick, PMN Rp7,88 triliun ini akan dialokasikan untuk menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional dan mendukung keberlangsungan enam BUMN yakni IFG, Reasuransi Indonesia Utama, Hutama Karya, InJourney, KAI dan ID FOOD.