Senior Technical Advisor Acer Cyber Security: Aplikasi Lama dan Tidak Update Bisa Jadi Bulan-bulanan Hacker
JAKARTA - Di era digital saat ini, serangan siber atau yang biasa disebut dengan cyber attack sudah semakin banyak modelnya. Namun, yang paling terkenal sekarang adalah ransomware dan juga DDoS.
Menurut Senior Technical Advisor Acer Cyber Security Inc., Charles Lim, serangan seperti itu lebih sering menargetkan manusia sebagai korbannya.
"Kita semua ini target. Manusia sebagai target disini maksudnya bagaimana mereka (penjahat dunia maya/hacker) menargetkan kita untuk mengklik suatu dokumen, link, email, dan semacamnya," kata Charles dalam Workshop Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Keamanan Siber di Daerah, Selasa, 6 September.
Dari data yang disampaikan oleh Charles, pada peta ancaman siber tahun ini, pemerintah dan militer berada di peringkat kedua sebagai target. Sedangkan yang berada di peringkat pertama dengan ancaman serangan terbesar adalah sektor pendidikan.
Baca juga:
- Soal Kebocoran Data Masyarakat, Kominfo: Jangan Sampai yang Membocorkan Data itu Dianggap Pahlawan
- Pembaruan Google Chrome Memiliki Perbaikan Keamanan yang Harus Anda Instal Segera
- Kominfo Lakukan Investigasi Lebih Dalam terkait 1,3 Miliar Data Registrasi SIM Card yang Bocor
- Banyak Ditemukan di Dark Web, Ini Daftar 20 Kata Sandi yang Tidak Boleh Anda Gunakan!
"Kebocoran data itu sebenarnya ada di seluruh dunia. Mau itu perorangan, perusahaan kecil, hingga perusahaan besar bisa jadi target," jelasnya.
Charles juga menyinggung soal kebocoran data yang sedang terjadi saat ini di Indonesia, mulai dari Kemenkumham, PLN, pelanggan Indihome, dan yang terbaru adalah data registrasi kartu SIM Card.
"Kebocoran data di pemerintahan atau kementerian ini bisa jadi disebabkan karena adanya pergantian orang setiap dua tahun sekali, tetapi data dari orang yang awalnya bertanggung jawab tidak diserahkan dengan benar," tambahnya lebih jelas.
Menurutnya, orang baru yang yang tidak serah terima jabatan dengan baik akan menjadi bulan-bulanan para hacker. "Apalagi karena adanya aplikasi lama dan tidak update," tutur Charles.