Bahu Membahu Termasuk Prajurit TNI Bantu Warga Banggai Sulteng Bangun Rumah Hancur Akibat Banjir
PALU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu warga membangun kembali rumah yang hancur akibat diterjang banjir di Desa Indang Sari Kecamatan Luwuk Timur.
"Hunian yang dibangun berupa rumah sederhana di lokasi bekas rumah yang hanyut bantuan dari para pihak, termasuk bantuan Kodim 1308/Luwuk Banggai, dan saat ini TNI masih mengumpulkan bahan bangunan," kata Kepala BPBD Banggai Mujiono dilansir ANTARA, Senin, 5 September.
Mujiono belum merinci jumlah hunian yang akan dibangun TNI untuk membantu warga yang rumahnya diterjang banjir pada Selasa (30/8) akibat luapan sungai.
Dia menjelaskan, hingga hari keenam pascabanjir di Desa Indang Sari dan Pohi situasi berangsur kondusif, dan saat ini sedang dilakukan pemulihan oleh pemerintah setempat dibantu TNI/Polri.
Bantuan material bangunan dari berbagai pihak semata-mata atas kemanusiaan, oleh karena itu upaya ini sangat membantu meringankan beban warga terdampak bencana.
"Di Desa Indang Sari enam rumah warga hanyut terseret banjir, total rumah rusak berat di dua desa terdampak parah kurang lebih 24 rumah, 15 rumah di antaranya di Desa Indang Sari dan sembilan rumah di Desa Pohi," ujar Mujiono.
Saat ini kurang lebih enam kepala keluarga (KK) khususnya warga kehilangan tempat tinggal di Desa Indang Sari masih bertahan di posko pengungsian yang dibangun BPBD.
Begitu pun dapur umum masih melayani kebutuhan konsumsi warga terdampak yang dikelola Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) desa setempat serta Persatuan Istri Tentara (Persit) Kodim 1308/Luwuk Banggai.
"Warga yang rumahnya rusak berat di Desa Pohi mengungsi di kerabat mereka. Dinas Sosial telah mendirikan selter di rumah mereka masing-masing untuk ditempati sementara waktu," ucap Mujiono.
Baca juga:
Warga yang hanya terdampak rendaman air, katanya, kini telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan warga yang terdampak parah sedang diupayakan pemerintah mendapatkan hunian, dan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi masih cukup panjang, olehnya warga diminta bersabar.
"Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) setempat sudah mengusulkan ke kepala daerah dan selanjutnya ditindaklanjuti ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan pusat," kata Mujiono.