Djokovic yang Tetap Memuji Federer Meski Kalah
JAKARTA - Novak Djokovic tidak senang setelah dikalahkan Roger Federer 4-6, 3-6 pada pertandingan penyisihan grup ATP Finals. Tapi dia juga menyatakan kekagumannya kepada Federer yang menyuguhkan permainan berkelas meski usianya sudah menginjak 38 tahun.
Petenis Serbia ini teringat saat ia pertama kali dikalahkan Federer dalam pertemuan perdana mereka di Monte-Carlo Masters 13 tahun lalu.
Kekalahan itu merupakan pukulan ganda bagi Djokovic. Tidak hanya mengakhiri pekan pertandingannya di The O2 London, tetapi juga berpotensi memastikan Rafael Nadal yang akan menjadi petenis peringkat satu dunia di akhir musim. Padahal Djokovic punya hasrat tinggi untuk menduduki peringkat tersebut untuk keenam kalinya.
"Saya sangat mengagumi semua permainannya (Federer) di lapangan. Apa yang telah ia raih selama bertahun-tahun dan apa yang masih ia tunjukkan di lapangan sangat fenomenal," tutur Djokovic. Melansir laman resmi ATP, Jumat, 15 November.
"Federer adalah panutan, bahkan bagi saya, ia salah satu lawan terberat yang pernah saya hadapi dalam karier saya. Jika melihat apa yang ia lakukan selama ini pasti akan menginspirasi Anda," lanjut petenis nomor dua dunia.
Meski begitu ia menyadari, kalah-menang adalah hal wajar yang ia temui selama karier tenisnya. Setelah 16 tahun di ATP Tour, ia telah belajar berbagai situasi yang dapat terjadi dalam jenjang tenis profesional.
"Saya telah kalah di banyak pertandingan dalam hidup saya, sehingga saya tahu bagaimana untuk melanjutkan dan bangkit. Saya sudah bertemu Roger hampir 50 kali, dengan Rafael Nadal 54 kali. Setiap kekalahan menyakitkan, tetapi ketika Anda menghadapi lawan terberat, itu justru menambah pengalaman Anda baik saat kalah atau menang," kata Djokovic.