Gempa Mentawai Rusak Bangunan di Pulau Siberut

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan gempa Mentawai, Sumatera Barat, dengan pembaruan magnitudo (M) 6,1 menyebabkan kerusakan ringan di Pulau Siberut.

Sebelumnya, gempa Mentawai dilaporkan mengguncang dengan kekuatan Magnitudo 6,4.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai telah turun ke lapangan untuk melakukan monitoring, asesmen lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Hasil asesmen awal dilaporkan adanya kerusakan ringan pada bangunan di Pulau Siberut berupa retakan di dinding gedung dan beberapa bagian langit-langit. Mengenai korban jiwa, hingga saat ini belum ada laporan terkait hal itu," ujar Abdul dilansir ANTARA, Senin, 29 Agustus.

Pusat gempa Mentawai diketahui berada di 0.99 LS, 98.53 BT atau 161 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai pada kedalaman 10 kilometer.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Mentawai hari ini tidak berpotensi tsunami.

Abdul melaporkan guncangan gempa itu dirasakan cukup kuat sekitar 3-5 detik oleh warga Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Selain itu, wilayah yang merasakan gempa ini meliputi Siberut Utara (V-VI MMI), Tuapejat, Painan (III-IV MMI), Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok dan Solok Selatan (II-III MMI).

Hasil monitoring BMKG, per Senin (29/8) telah terjadi tiga kali gempa bumi berkekuatan di atas M 5 di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adapun yang pertama adalah gempa dengan magnitudo 5.2 pada pukul 00.04 WIB yang berpusat di 1.00 LS dan 98.58 BT pada kedalaman 14 kilometer.

Abdul melaporkan guncangan gempa Mentawai sempat dirasakan selama kurang lebih 2-3 detik di Kecamatan Siberut Barat, namun hingga saat ini belum ada laporan kerusakan.

Gempa berikutnya terjadi pada pukul 05.34 WIB yang berkekuatan magnitudo 5.9 berpusat di 1.04 LS dan 98.55 BT pada kedalaman 11 kilometer.

Guncangan gempa Mentawai M 5,9 itu dirasakan lemah selama 2-3 detik di Kecamatan Sipora Utara dan dirasakan kuat selama 2-3 detik di Kecamatan Siberut Barat. Warga Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat sempat mengevakuasi secara mandiri ke daratan yang lebih tinggi setelah merasakan guncangan gempa tersebut.

"BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai telah turun ke lapangan untuk kembali melakukan monitoring. Adapun kondisi dan situasi saat ini aman dan terkendali. Apabila ada perkembangan informasi di lapangan maka akan diperbarui secara berkala," ujar Abdul.

BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan demi mengantisipasi adanya potensi gempa susulan.

Masyarakat juga diimbau untuk berinisiatif memperbarui perkembangan informasi terkait gempa melalui instansi terkait seperti BMKG, BNPB dan BPBD serta sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kewaspadaan juga harus dilakukan dengan memperhatikan penempatan barang-barang besar di dalam rumah agar tidak menghalangi penghuni ketika evakuasi keluar rumah. Kewaspadaan ini terutama diimbau untuk masyarakat yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Siberut Utara, Tuapejat, Painan, Padang, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok dan Solok Selatan.