Khofifah Posting Warung Nasi Simprug Satu-satunya Bangunan Selamat dari Kebakaran Hebat: Kebiasaan Bersedekah Benteng dari Musibah
SURABAYA - Cerita warung nasi "Warung Brebes Pesona Dua Putri”, satu-satunya bangunan selamat dari kebakaran hebat di Simprug, Jakarta Selatan, juga jadi perhatian Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Jawa Timur itu mengunggah ulang foto bangunan warung nasi yang selamat dari kebakaran Simprug.
“Terlepas dari teori kompartemen yang menyebabkan Warteg di Simprug, Jaksel ini tidak terbakar, padahal bangunan di kanan dan kirinya ludes, sedekah jum'at yang kerap dilakukan sang pemilik juga menjadi bukti bahwa sedekah menghindarkan manusia dari bala dan bencana,” kata Khofifah lewat akun Instagramnya khofifah.ip dilihat VOI, Sabtu, 27 Agustus.
Khofifah mengutip hadits, “Bersegeralah kalian untuk mengeluarkan sedekah, karena sungguh bencana tak dapat melewati sedekah“ (HR Thabrani)”
“Kompartemen adalah ikhtiar, sedangkan kebiasaan bersedekah adalah benteng dari bala bencana dan musibah,” katanya.
Warung Brebes Pesona Dua Putri adalah satu-satunya bangunan yang selamat dari kebakaran di Simprug Golf, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Minggu (21/8).
Berkah ini dibuktikan saat melihat kawasan Simprug Golf yang sudah dibakar. Si jago merah melalap rumah milik 133 kepala keluarga (KK) atau 398 jiwa yang terdampak.
Warung sederhana ini terlihat masih berdiri kokoh di antara puing-puing bekas bangunan yang mulai runtuh dan ludes hampir menyatu dengan tanah.
Garis polisi masih terbentang pajang mengitari warung yang berukuran 4x12 meter tersebut sejak kebakaran melanda.
Warung yang didominasi warna kuning dan hijau ini menjadi saksi bisu ganasnya api yang membakar rumah warga.
Baca juga:
- Kisah Warung Nasi Brebes Pesona Dua Putri yang Selamat dari Kebakaran Simprug, Pemiliknya Rajin Sedekah Jumat Berkah
- Kata Gulkarmat Soal Mengapa Warung Nasi Brebes ‘Jumat Berkah’ Jadi Bangunan Satu-satunya Selamat dari Kebakaran Besar di Simprug
- Menteri Basuki Minta Anak Muda Jangan Ngontrak Tapi Beli Rumah
- 80 Pertanyaan untuk Putri Candrawathi yang Bicara Soal Pelecehan di Magelang
Sri, pemilik warung, mengatakan, sudah lama keluarganya melakukan aksi "Jumat Berkah" dengan memberikan makanan dan minuman gratis kepada warga yang membutuhkan.
Selain itu, pemilik warung ini bergabung dalam komunitas di Pamulang dengan menjadi donatur. Yakni memberi sedekah berupa uang ketika memiliki rezeki lebih.
"Kalau saya jualan ada orang minta nasi saya kasih. Dia bayar saya gak mau, malah saya tambahin uang," tutur Sri.
Wanita berusia 41 tahun itu mengatakan, rasa sosialnya ini tumbuh dari didikan orang tuanya sejak kecil. Ia sudah terbiasa berbagi rezeki meski terkadang dirinya juga membutuhkan.
Menurut Sri, penghasilannya sebagai penjual warung nasi setiap harinya tak menentu. Terkadang mendapat penghasilan mulai dari Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta per hari.
Dengan aksi sosialnya yang dilakukannya ini, Sri tak menampik dirinya sempat rugi namun semua itu kembali kepada rezeki yang telah diatur Tuhan Yang Maha Kuasa.
"Ya namanya orang jualan tetap ada ruginya. Cuma gimana lagi ya kita kan sama-sama manusia harus saling bantu," tuturnya.
Kompartemenisasi
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Administrasi Jakarta Selatan menyebut kompartemenisasi menjadi salah satu faktor warung di Simprug Golf II, Grogol Selatan tak terkena kebakaran, padahal ratusan rumah lain hangus terbakar.
"Karena terkompartemenisasi jadi terlindungi dari potensi rambatan api. Coba lihat bangunan yg melindungi warteg itu bagaimana konstruksi bangunannya," kata Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Deni Andreas dikutip ANTARA, Rabu, 24 Agustus.
Deni menjelaskan ilmu kompartemenisasi kebakaran merupakan batas atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan terhadap api pada bangunan.
Adapun bangunan warung bernama "Warung Brebes Pesona Dua Putri" itu terbuat dari bata ringan atau hebel di semua sisi rumahnya yang sifatnya menahan api.
Karena faktor tersebut mempengaruhi warung itu tetap kokoh terlindungi meski rumah di sekelilingnya terbakar api, kata dia.
Berbeda dengan lainnya, ratusan rumah tersebut terbakar lantaran tidak adanya kompartemenisasi atau tidak semuanya memakai bahan bata ringan (hebel) dan kebanyakan memakai bahan semi permanen seperti kayu.