Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Jokowi: Tidak Perlu Panik

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat tak perlu panik setelah ditemukannya kasus cacar monyet atau monkey pox di Tanah Air. Menurutnya, penyakit ini menular melalui kontak langsung bukan melalui droplet.

"Kita tidak perlu panik karena penularannya lewat kontak langsung bukan lewat droplet," kata Jokowi yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 22 Agustus.

Jokowi juga memastikan pemerintah terus melakukan persiapan untuk menghadapi cacar monyet. Selain memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menyediakan vaksin, Jokowi juga minta gerbang masuk ke Indonesia dicek dengan ketat.

"Sudah saya perintahkan kepada Menkes, urusan vaksin segera. Kedua, untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi kemudian gerbang-gerbang masuk ke negara kita dicek secara ketat," ujarnya.

"Saya rasa yang paling penting adalah kesiapan kita menghadapi itu," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan temuan kasus pertama cacar monyet di Indonesia terhadap seorang pasien laki-laki berusia 27 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta.

pasien tersebut mengalami keluhan kesehatan beberapa hari setelah kembali ke Indonesia setelah perjalanan wisata ke beberapa negara di Eropa Barat pada tanggal 8 Agustus 2022.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada tiga orang yang termasuk kontak erat pada kasus terkonfirmasi pertama cacar monyet itu. Kondisi kesehatan ketiganya baik dan tidak mempunyai keluhan kesehatan.

Adapun gejala cacar monyet umumnya diawali dengan demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang ditemukan di leher, ketiak, atau lipat paha (selangkangan).

Selain itu, gejala umum ini dapat disertai keluhan nyeri otot, sakit punggung, dan rasa lelah yang berkepanjangan.

Setelah 1 hari sampai 3 hari sejak demam, gejala akan disusul dengan munculnya ruam pada kulit di beberapa bagian tubuh, berbentuk bintik merah seperti cacar, melepuh kecil berisi cairan bening atau berisi nanah, kemudian menjadi keropeng dan rontok.

Cacar monyet selain dapat menular melalui kontak langsung dari hewan yang sakit ke manusia, juga dapat ditularkan antarmanusia maupun melalui benda yang terkontaminasi oleh virus.

Namun, penularan cacar monyet antarmanusia tidaklah mudah. Untuk penularan dari manusia ke manusia, dapat melalui kontak erat dengan droplet, cairan tubuh atau kontak langsung kulit ke kulit yang terdapat ruam, termasuk melalui kontak seksual.

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, tempat tidur, handuk, atau peralatan makan/piring yang belum dicuci.