Soal Digitalisasi UMKM, Menteri BUMN: Harus Didampingi, Tidak Semua Mengerti

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan dalam upaya mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perlu adanya pendampingan untuk para pelaku udahanya. Sebab, tidak semua mengerti teknologi digital.

"Suka tidak suka, UMKM ini harus didampingi. Tidak semua mengerti digital,” katanya dikutip dari Instagram resminya @erickthohir, Kamis, 18 Agustus.

Kata Erick, perusahaan-perusahaan pelat merah juga turut serta dalam membangun ekosistem digital sebagai upaya mendorong digitalisasi UMKM.

Seperti misalnya keterlibatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mendorong pembayaran secara digital di pasar.

Lebih lanjut, Erick mengatakan, Bank Mandiri sudah bekerja sama dengan 436 pasar untuk membantu UMKM.

“Kemarin saya turun. Bagaimana sekarang di pasar-pasar sudah membantu para UMKM menggunakan digital sebagai payment (pembayaran). BRI juga melakukan ini,” ujarnya.

Erick pun menekankan pentingnya peran perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam mendorong digitalisasi, terutama dalam melakukan pendekatan dan pendampingan untuk masuk ke ekosistem digital.

Menurut Erick, di era digital seperti saat ini, semua harus beradaptasi. Termasuk juga pasar-pasar tradisional dalam hal pembayaran non-tunai menggunakan digital untuk memudahkan konsumen.

“Pasar seperti Beringharjo, Yogyakarta, contohnya juga telah menggunakan transaksi bank digital. Bank Mandiri salah satu bank BUMN yang telah bekerja sama dengan para pedagang, menyediakan layanana non-tunai. Tentu untuk semakin memudahkan para pedagang dan konsumen,” ucapnya.