Pesulap Merah
Marcel Radhival, pesulap yang populer setelah tampil di kanal Youtube membongkar berbagai trik praktik spiritual. Ada yang mendukung aksinya, namun ada pula yang menentang. Bahkan, pria yang juga dikenal dengan nama Pesulap Merah ini dilaporkan oleh seorang pria bernama Agustiar ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan tuduhan melanggar UU ITE.
Sebelumnya Pesulap Merah juga berurusan dengan polisi terkait polemiknya dengan pimpinan Padepokan Nur Dzat Gus Samsudin. Pesulap Merah yang tidak percaya pengobatan Gus Samsudin sempat meminta pembuktian keaslian ilmu spiritual yang dipraktikkan Gus Samsudin. Pesulap Merah bahkan pernah mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Blitar, Jawa Timur.
Kedatangan Pesulap Merah ke Blitar sempat memicu cekcok dengan anak buah Gus Samsudin di padepokan. Akhirnya, Kades Rejowinangun turun tangan dan meminta KTP Pesulap Merah. Proses ini sempat alot karena Pesulap Merah awalnya enggan memberikan KTP-nya.
Polemik pembuktian kesaktian ini akhirnya berujung hingga laporan polisi. Gus Samsudin melaporkan Pesulap Merah ke Polda Jawa Timur atas tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian. Dalam laporannya Gus Samsudin membawa bukti berupa video konten dari Youtube Pesulap Merah.
Lepas dari kontroversinya, apa yang dilakukan Pesulap Merah ini menarik. Ia mengambil celah yang benar-benar beda. Membongkar praktik spiritual atau juga perdukunan. Apa yang ia lakukan bukan sekedar butuh kreativitas tapi juga keberanian.
Dalam salah satu episode, Pesulap Merah membongkar trik memindahkan paku, silet dan benda tajam hasil santet dari tubuh manusia ke buah kelapa. Dalam penjelasannya tersebut Pesulap Merah menganggap kalau pemindahan benda-benda tajam tersebut hanya kebohongan. Ia pun dengan lantang dan berani menantang para dukun untuk melakukan santet terhadap dirinya.
Dalam episode lain ia membongkar praktik pengasihan. Juga tranfers tenaga dalam. Menurut Pesulap Merah tranfers tenaga dalam tersebut tidak lain dari hasil hipnotis.
Di tanah air, tidak dipungkiri masih banyak yang percaya terkait spiritual atau juga perdukunan serupa santet, guna-guna, pengasihan dan lainnya. Hal-hal yang di luar nalar lainnya. Malah, beberapa tahun silam DPR RI pun memasukkan santet dan lainnya dalam KUHP.
Bahkan, ada sejumlah paranormal terang-terangan mengaku sebagai dukun santet. Jadi selebriti pula walau belakangan yang bersangkutan mengaku insyaf.
Praktik semacam itu memang sulit dibuktikan. Yang datang juga cenderung putus asa. Ada yang tidak percaya, namun banyak yang meyakini dan mendatangi orang-orang yang mengaku dukun sakti.
Ajaib memang. Di era digital dan canggih, ternyata banyak yang percaya hal-hal mistis di luar nalar. Dalam konteks yang agak berbeda, percaya atau tidak, jika patah tulang, masyarakat di Indonesia lebih suka ke dukun patah tulang ketimbang dokter. Dan, dalam banyak kasus, lagi-lagi, percaya atau tidak yah sembuh.
Kembali ke soal santet, jika benar santet itu ada, mungkin para dukun santet yang mengaku sakti bisa langsung mempraktikkan dengan cara menyantet Pesulap Merah. Toh, Pesulap Merah juga memang menantang untuk disantet. Atau terkait guna-guna, bisa juga digelar secara terbuka. Siapa calon yang akan diguna-gunai. Menarik juga sebagai tontonan sekaligus pembuktian.