Selain Bikin Rileks, 5 Hal Ini yang Terjadi pada Tubuh Setelah Pijat
YOGYAKARTA – Banyak orang tak mengetahui bahwa pijat, ternyata selain merilekskan juga bermanfaat pada fisik tubuh. Menruut laporan American Massage Therapy Association, sekitar 25 persen pria dan 21 persen wanita di Amerika Serikat pijat pada tahun 2021. Tidak banyak orang yang tahu alasan kenapa melakukan pijat. Orang Indonesia, memahami bahwa pijat dilakukan untuk meredakan rasa pegal tubuh karena kelelahan. Bahkan banyak yang percaya pijat dapat mengembalikan tubuh menjadi lebih bugar.
Menruut Beret Loncar, terapis pijat berlisensi di NYC, banyak hal yang dipercaya kebanyakan orang tidak benar. Itu karena sebagian besar dari spa atau klinik pijat mengiklankan informasi yang tidak akurat. Berikut efek pada tubuh setelah pijat yang beberapa dampaknya dapat bertahan lama.
1. Tingkat stres berkurang
Pijat dirancang untuk membuat Anda rileks, dilansir Romper, Selasa, 9 Agustus. Faktanya, sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam Scientific Reports mengukur dan mengkonfirmasi bahwa hanya dengan 10 menit pijatan memberikan efek secara psikologis dan fisiologis. Ini karena pijatan terbukti mengaktifkan sistem saraf parasimpatis.
2. Detak jantung lebih rendah
Bukti lain menunjukkan bahwa pijat menurunkan tekanan darah dan detak jantung. Keduanya membantu dalam pemulihan kardiovaskular yang lebih besar. Loncar mencohtohkan pijat khas Swedia yang umumnya mengirim pesan ‘istirahat dan cerna’ secara biologis. Ini akan membantu mengatus saraf sistem otonom, yang masih berkaitan dengan stres.
Sebuah studi tahun 2021 yang dilakukan oleh para peneliti di Harvard, menemukan bahwa pijat terbukti mempercepat pemulihan otot dan da hubungan yang jelas antara stimulasi mekanis (pijatan) dan fungsi kekebalan tubuh.
3. Rasa sakit berkurang
Inti dari pijatan adalah membut tubuh Anda rileks. Namun, secara lebih mendalam terbukti bahwa pijat membantu Anda bersantai. Lebih spesifik lagi, pihat membantu Anda meredakan rasa sakit.
“Asalkan dilakukan dengan benar, dan pijatannya tidak terlalu dalam, pijatan bisa menjadi pereda nyeri yang sangat baik,” tambah Loncar.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Pain Medicine tahun 2016 juga menyimpulkan, bahwa terapi pijat merupakan pilihan yang direkomendasikan sebagai manajemen nyeri. Misalnya, pijat setelah melahirkan atau pijat partum yang menawarkan kelegaan dari nyeri sendi, otot yang meregang, dan membantu menyeimbangkan kondisi emosional.
Baca juga:
4. Membangun kesadaran sensorik
Pijat melibatkan sentuhan, ini berarti bekerja pada kesadaran sensorik Anda. Loncar menjelaskan, ada kemungkinan proses kesadaran kompleks terjadi pada saat pijat. Mirip seperti meditasi sensorik yang membuat Anda berfokus pada tubuh dan pikiran Anda.
5. Mengetahui kondisi kesehatan tertentu
Ketika menerima pijatan dari terapis berlisensi yang terlatih dalam bidang patologi, studi tentang penyebab, efek penyakit, dan cedera, mereka bisa membantu Anda mengetahui kondisi kesehatan sebelum Anda menyadarinya.
Itulah hal secara fisik maupun psikologis yang dialami ketika pijat. Tetapi karena setiap orang memiliki riwayat kesehatan masing-masing, respons terhadap pijatan mungkin akan sedikit berbeda.