Impor Elpiji Capai 77 Persen, PLN Dorong Masyarakat Gunakan Kompor Induksi

JAKARTA - PT PLN (Persero) mengajak masyarakat untuk segera beralih ke kompor induksi.

Dari kajian yang PLN lakukan, menggunakan kompor induksi terbukti lebih murah dan praktis.

Koordinator Harga Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ferry Triansyah mengungkapkan, setiap tahun harga LPG kian meningkat.

Di sisi lain, pemerintah berkewajiban memberikan subsidi harga LPG bagi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga besaran pengeluaran pemerintah untuk subsidi juga meningkat.

"Impor LPG kita itu kurang lebih 77 persen. Antisipasinya adalah bagaimana penggunaan energi dari gas LPG beralih ke energi listrik untuk meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi energi berbasis impor," ungkap Ferry dalam keterangan resmi, Senin. 8 Agustus.

Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indra Al Irsyad menjabarkan bahwa masyarakat di negara-negara maju telah terbiasa menggunakan kompor induksi.

Banyak riset yang menyatakan perubahan gaya hidup berbasis energi listrik ini berdampak positif dalam banyak aspek.

"Sebelumnya telah dilakukan studi di 13 negara mengenai penggunaan kompor induksi, hasilnya responden sepakat memasak menjadi lebih hemat, lebih cepat, lebih bersih dan lebih nyaman," ujar Indra.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN UID Jakarta Raya ,Doddy B. Pangaribuan menyampaikan bahwa PLN menyambut rencana konversi kompor LPG ke kompor induksi yang dicanangkan pemerintah.

Ia mengatakan, melalui pilot project yang telah dilakukan di Solo dan Bali, masyarakat penerima manfaat memberikan testimoni positif dan mendukung program ini.

"Testimoni pilot project di kota Denpasar dan Solo menyebutkan penggunaan kompor induksi ini lebih mudah, murah, nyaman dan keren," ungkap Doddy.

Terkait besaran daya listrik, ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena pasokan daya yang saat ini dimiliki PLN lebih dari cukup untuk memenuhi penggunaan seluruh masyarakat.

"Saya selalu dapat pertanyaan, ‘kalau listriknya tidak cukup bagaimana? Pelanggan tidak perlu khawatir listrik di rumahnya tidak cukup saat memasak dengan kompor induksi, karena khusus keluarga penerima manfaat diberikan jalur khusus memasak di dapur yang khusus digunakan untuk memasak dengan kompor induksi," jelas Doddy.

PLN terus mengupayakan prasarana yang mampu mendukung pergeseran gaya hidup masyarakat saat ini.

Kompor induksi dengan bentuknya yang lebih stylish, bersih, dan murah akan segera menjadi pilihan masyarakat dibanding LPG.

Selain itu, menggunakan kompor induksi praktis adalah gaya hidup yang bebas asap dan ramah lingkungan.