Warga Kesulitan Bersihkan Jentik Nyamuk di Bak Penampungan jadi Pemicu Tingginya Demam Berdarah di Asmat Papua
JAKARTA - Sejak ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada Juni 2022, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat, Papua telah menjangkiti sekitar 120 orang warga setempat.
Kepala Seksi Surveilen dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asmat Darsono mengakui, kasus DBD di daerah itu terus bertambah. Hingga Jumat, 5 Agustus tercatat 120 orang terjangkit penyakit tersebut.
"Dari 120 orang yang terjangkit DBD tersebut, tercatat 104 orang dinyatakan sembuh, 11 orang rawat jalan, tiga orang dirawat di RSUD Agats, seorang dirujuk ke Timika dan seorang meninggal," kata Darsono saat dihubungi dari Jayapura,Antara, Sabtu, 8 Agustus.
Saat ini, lanjutnya, DBD masih menyerang warga di tiga distrik, yaitu Agats, Akat dan Distrik Jetsy. Kasus DBD sempat menyerang empat Distrik di Kabupaten Asmat, yaitu Distrik Agats, Akat, Jetsy, namun warga yang bermukim di Distrik Suru-suru sudah dinyatakan sembuh.
Darsono mengaku masih mewabahnya DBD di Kabupaten Asmat disebabkan sulitnya membersihkan jentik nyamuk yang berada di dalam bak- bak penampungan air milik masyarakat akibat sulitnya mendapatkan air bersih.
Masyarakat, katanya, memang kesulitan air bersih, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terpaksa menampung air hujan, sehingga setiap rumah memiliki puluhan bak penampungan air.
Baca juga:
- Kasus DBD Tinggi, Pemkab Asmat Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
- Datangi Laboratoriumnya di Yogyakarta, Menkes Tertarik Inovasi Wolbachia untuk Penanganan Kasus DBD di Indonesia
- Mengapa Pasien Dengue dengan Komorbid Wajib Rawat Inap? Ini Penjelasannya
- Ade Yasin Surati Hakim karena Tak Pernah Dihadirkan Secara Tatap Muka
"Dari hasil penelitian yang dilakukan petugas kesehatan terungkap bahwa banyak bak penampungan air, terutama yang tidak tertutup rapat terdapat jentik nyamuk aedes aegypti, namun warga menolak untuk mengosongkan bak tersebut," ucap Darsono.