Ekonomi Nasional Terus Tumbuh, Pemerintah Diminta Jaga Daya Beli Masyarakat dan Genjot Belanja
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda, mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kuartal II tersebut lebih disebabkan oleh konsumsi masyarakat. Pada kuartal II, menurutnya, ada beberapa momen yang memicu naiknya konsumsi masyarakat.
"Kalau kita lihat sebenarnya yang naik cukup tinggi adalah konsumsi masyarakat. Ini naik sekitar 5,51 persen. Jadi yang kuartal dua ini sangat tertolong dengan konsumsi masyarakat. Ada momen Ramadan, Idulfitri, serta persiapan ajaran baru. Makanya kalau kita lihat pertumbuhan konsumsi masyarakat itu naik tajam sekali," ujarnya di Jakarta, Sabtu, 6 Agustus.
Menurutnya, konsumsi masyarakat menyumbang 50 persen dalam PDB. Hal itu menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,44 persen pada kuartal II. Meski demikian, Huda memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tidak akan seimpresif kuartal II. Hal itu disebabkan tidak ada momen yang mendorong konsumsi masyarakat.
"Kuartal III tidak ada momen untuk tumbuh lebih cepat. Jadi kita akan menyaksikan pertumbuhan ekonomi akan melambat di Kuartal III," kata.
Pada kuartal IV, lanjut Huda, pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan lagi. Dengan catatan, inflasi bisa ditekan serendah mungkin. Menurutnya, kenaikan harga komoditas dalam negeri akan memicu inflasi karena menekan daya beli masyarakat.
"Bahkan kalau inflasi terlalu tinggi, pertumbuhan ekonomi bisa di bawah 5 persen," jelasnya.
Huda menyebutkan, ada beberapa faktor yang menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti konsumsi masyarakat, investasi, dan ekspor. Dari ketiga faktor tersebut, konsumsi masyarakat adalah yang paling utama. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan mampu menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Bagaimana caranya? Pasti harus menjaga inflasi dengan berbagai cara, misal menstabilkan harga pangan, kalau pemerintah ingin menaikkan harga BBM pertalite dan gas 3 kilogram pasti harus menjaga daya beli masyarakat dengan subsidi misalnya," terangnya.
Huda mengingatkan, konsumsi pemerintah juga harus ditingkatkan pada kuartal III. Meski kecil, konsumsi pemerintah juga bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Mungkin kuartal III itu bisa dimanfaatkan. Karena walaupun kecil porsi ke PDB, akan sangat membantu," pungkasnya.
Baca juga:
- Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen, Pengamat: Subsidi BBM dan LPG, serta THR Lebaran Beri Kontribusi Besar
- Kata Jokowi, Akan Ada 66 Negara yang Ambruk Ekonominya karena Dampak Perang dan Krisis Pangan: 320 Juta Orang di Dunia Kelaparan
- Rekor Surplus Belum Putus, Neraca Perdagangan Capai 15,5 Miliar Dolar AS di Kuartal II
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada beberapa faktor pendorong tumbuhnya perekonomian Indonesia.