Apa Rasanya Malam-malam Tertahan di Kereta Gantung Selama 30 Menit?

JAKARTA - Sekitar 18 orang tertahan di enam kabin kereta gantung selama setengah jam Rabu 27 Juli malam akibat kesalahan sistem operasi.

Insiden itu terjadi di jalur kereta gantung Mount Faber Line pada pukul 21.14 waktu setempat dan sistem operasi harus di-boot ulang, kata juru bicara operator Mount Faber Leisure Group pada hari Jumat 29 Juli dikutip dari Channel News Asia.

“Namun, sebelum sistem dapat dihidupkan ulang, kabin kereta gantung harus dikembalikan ke stasiun terdekat agar para tamu dapat turun dengan selamat. Pengumuman di dalam kabin dibuat untuk memberi tahu para tamu tentang penghentian sementara," kata juru bicara itu.

“Kami terus berkomunikasi dengan penumpang yang terkena dampak melalui interkom di dalam kabin dan hotline layanan kami. Pembaruan rutin diberikan selama seluruh durasi untuk memberikan jaminan dan memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka," lanjut dia lagi.

Proses pengembalian kabin diaktifkan menggunakan sistem sekunder pada pukul 21:47, dan semua penumpang turun pada pukul 22:55.

"Semua tamu turun di stasiun kereta gantung dengan aman, tanpa cedera atau masalah medis, dan staf kami di lapangan memberikan dukungan untuk memastikan kesejahteraan mereka," kata juru bicara itu, menambahkan bahwa insiden itu tidak melibatkan kesalahan mekanis.

Jalur Mount Faber membentang antara stasiun di Mount Faber dan Sentosa, dengan stasiun di HarbourFront di antaranya. Kesalahan sistem telah diperbaiki dan operasi normal pada saluran dilanjutkan pada Kamis 28 Juli pagi.

“Setelah semua penumpang turun, tim kami memulai ulang sistem untuk mengatasi kesalahan sistem operasi. Ini dilakukan sesuai dengan manual pengoperasian pabrikan kereta gantung,” kata juru bicara itu.

“Layanan kereta gantung melanjutkan operasi normal keesokan paginya setelah semua pemeriksaan keselamatan yang diperlukan selesai.

Juru bicara itu menambahkan bahwa Kereta Gantung Singapura memiliki langkah-langkah keamanan dan sistem sekunder yang memungkinkan pemulihan layanan yang aman.

“Kami juga melakukan perawatan rutin dan latihan kesiapsiagaan darurat dengan Angkatan Pertahanan Sipil Singapura untuk memvalidasi rencana operasional dan membangun ketahanan,” kata juru bicara itu.