AS Ajukan Proposal Pembebasan Dua Warganya yang Ditahan di Rusia, Kremlin: Sejauh Ini Tidak Ada Kesepakatan
JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengungkapkan, belum ada kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat, terkait dengan pertukaran tahanan, Kamis.
"Sejauh ini tidak ada kesepakatan di jalur ini," kata Peskov, menjawab pertanyaan wartawan, melansir TASS 28 Juli.
Lebih jauh dia mengatakan, Kremlin mengetahui "laporan dan pernyataan tertentu" yang muncul tentang masalah ini.
"Kami juga tahu bahwa ketika isu-isu seperti itu dibahas, serangan informasi seperti itu tidak terjadi. Biasanya diumumkan ketika kesepakatan telah dilaksanakan," tegasnya.
"Karena tidak ada kesepakatan yang telah diselesaikan, saya tidak punya apa-apa lagi untuk ditambahkan," Peskov menyimpulkan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan, Amerika Serikat telah mengajukan 'proposal substansial' kepada Rusia, untuk mengamankan pembebasan dua warga negaranya yang ditahan, yakni Brittney Griner dan Paul Whelan.
Menlu Blinken mengatakan, dia akan berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dalam beberapa hari mendatang, untuk membahas kesepakatan yang diusulkan, dalam apa yang akan menjadi percakapan pertama mereka sejak Rusia menginvasi Ukraina lima bulan lalu.
"Kami mengajukan proposal substansial di atas meja minggu lalu untuk memfasilitasi pembebasan mereka," kata Menlu Blinken, melansir The National News.
“Pemerintah kami telah berkomunikasi berulang kali dan langsung mengenai proposal itu dan saya akan menggunakan percakapan itu untuk menindaklanjuti secara pribadi dan saya berharap menggerakkan kami menuju resolusi,” sammbungnya.
Menlu Blinken tidak membocorkan rincian proposal tersebut, tetapi menekankan Presiden Joe Biden “tidak hanya terlibat langsung”, dan “dia menandatangani proposal apa pun yang kami buat, tentunya ketika menyangkut orang Amerika yang ditahan secara sewenang-wenang di luar negeri”.
Pemerintahan Presiden Biden menolak mengomentari apakah mereka akan setuju untuk membebaskan Viktor Bout, seorang pedagang senjata Rusia yang menjalani hukuman penjara 25 tahun di AS, sebagai bagian dari pertukaran untuk Griner dan Mr Whelan.
Tetapi CNN melaporkan pada Hari Rabu, Washington akan membebaskan Bout sebagai imbalan atas pembebasan Griner, seorang pemain WNBA, dan Whelan, seorang mantan marinir. AS sebelumnya menolak kemungkinan pertukaran untuk membebaskan Bout.
Dijuluki "Pedagang Maut", Bout pada 2012 dijatuhi hukuman 25 tahun penjara di Illinois atas tuduhan bersekongkol untuk membunuh orang Amerika, mengekspor rudal anti-pesawat dan mendukung organisasi teroris. Rusia telah membantah tuduhan itu.
"Saya tidak bisa dan tidak akan membahas detail apa pun dari apa yang kami usulkan kepada Rusia. Harapan saya adalah, dalam berbicara dengan Menteri Luar Negeri Lavrov, saya dapat memajukan upaya untuk membawa mereka pulang," tandas Menlu Blinken.
Baca juga:
- Iran Tangkap Lima Tersangka Mata-mata Terkait dengan Israel, Kantor PM Lapid Enggan Berkomentar
- Kelompok Serang Kapal Induk AS Kembali ke Laut China Selatan, Beijing: Jelas Siapa yang Merupakan Ancaman Terbesar
- Terima Ancaman Bom: Sejumlah Sekolah di Selandia Baru Ditutup, Ada yang Lakukan Evakuasi
- Sempat Terpeleset, Pria Ini Rela Lempar Telepon Genggamnya untuk Menyelamatkan Balita yang Jatuh dari Lantai 6 Sebuah Gedung
Diketahui, Whelan ditahan di Rusia pada Desember 2018 atas tuduhan mata-mata dan dijatuhi hukuman 16 tahun penjara. Pemerintah AS membantah keras tuduhan tersebut.
Adapun Griner ditahan pada Februari atas tuduhan perdagangan narkoba setelah minyak ganja ditemukan di tasnya di bandara Moskow.
Dia mengaku bersalah atas tuduhan bulan ini, meskipun tim pembelanya mengatakan minyak vape itu untuk tujuan pengobatan. Dia menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara.