Mufakat Jahat Percobaan Pembunuhan Istri TNI di Semarang, Pelaku Sempat Usulkan Diracun Bunga Kecubung
SEMARANG - Percobaan pembunuhan Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang, bermula dari curahan hati (curhat) sang suami, Kopda Muslimin, kepada anggota komplotan pembunuh bayaran yang akhirnya disewa jasanya.
"Ketemu Bang Mus (Kopda Muslimin, red) di rumahnya. Cerita keadaan keluarga, tidak kuat dikekang istrinya," kata AS alias Gondrong, salah seorang tersangka penembakan saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Antara, Rabu, 27 Juli.
Menurut dia, Muslimin meminta agar istrinya dihabisi. Gondrong mengaku sempat mengusulkan agar istri Kopda Muslimin diracun dengan bunga kecubung sebagai bentuk memberi pelajaran.
Termasuk, kata dia, permintaan Kopda Muslimin untuk mencarikan senjata api. Adapun upah yang diberikan Kopda Muslimin kepada mereka sebesar Rp120 juta.
"Dijanjikan Rp200 juta ditambah sebuah mobil kalau berhasil (membunuh korban)," katanya.
Sebelumnya, polisi meringkus empat anggota kelompok pembunuh bayaran yang ditugaskan untuk menghabisi Rina Wulandari, istri anggota TNI di Semarang pada 18 Juli 2022.
Baca juga:
- Ungkap Penembakan Istri Anggota TNI, KSAD Dudung Beri Penghargaan untuk Kapolrestabes Semarang dan Dandim
- Polda Jateng: Pembunuh Bayaran Istri Anggota TNI di Semarang Diupah Rp120 Juta
- Panglima TNI: Senjata Rakitan Dipakai Pelaku Penembakan Istri Kopda M di Semarang
- Buntut Kasus Pemerkosaan ABG, DPRD Minta Pemprov DKI Berlakukan Psikotes Saat Rekrutmen PJLP
Keempat pelaku tersebut masing-masing S alias Babi yang merupakan eksekutor penembakan, P bertugas sebagai pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja, kemudian S dan AS alias Gondrong berperan sebagai pengawas saat aksi penembakan dilakukan.