Buka Sekolah Staf Presiden, Moeldoko: Mengelola Negara itu Tidak Mudah
JAKARTA - Sekolah Staf Presiden (SSP) angkatan pertama resmi dimulai. Tiga puluh lima peserta langsung mengikuti kelas kepemimpinan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Sebelum menyampaikan paparan, Moeldoko terlebih dulu berbagi pengalaman dalam membentuk jiwa kepemimpinan. Kata dia, momentum tersebut didapatkan saat mendapat kesempatan untuk mengikuti rapat bersama pimpinan TNI AD.
"Di mana saya satu-satunya Kapten di tengah para Jenderal. Di situlah mata saya terbuka akan kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi para pimpinan. Sejak itu, saya mulai memfokuskan diri untuk mencari dan menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Kesempatan inilah yang ingin saya hadirkan kepada para peserta SSP," kata Moeldoko di gedung Bina Graha Jakarta, dalam keterangannya, Senin 25 Juli.
Kata Moeldoko, pemimpin harus memahami persoalan. Makanya dia meminta peserta SSP benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk belajar dan mendapat pengalaman dalam mengelola negara di Kantor Staf Presiden.
“Mengelola negara itu tidak mudah. Mengelola negara butuh pengalaman. Apa yang kalian dapatkan di sini (Kantor Staf Presiden) dapat menjadi bekal untuk menjadi pemimpin yang penuh dengan referensi," tegas Moeldoko.
"Pemimpin yang benar-benar memahami persoalan, dan bukan hanya menjadi komentator yang tidak paham dengan apa yang dibicarakan,” imbuhnya.
Baca juga:
- Jenderal Andika Dikunjungi Panglima AS, Moeldoko Nilai Pertemuan Perkuat Komunikasi Kedua Negara
- Moeldoko Sebut Hari Anak Nasional Jadi Momentum Wujudkan Generasi Emas 2045
- PLN Pastikan Dukung Kendaraan Listrik dengan SPKLU, Moeldoko: Persoalan 'Telur dan Ayam' ini Sudah Terpecahkan
- Jajal Mobil Listrik di Ajang PEVS 2022, Moeldoko: Kenceng dan Tidak Ribet
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga membeberkan capaian kinerja Kantor Staf Presiden dalam mengurai berbagai persoalan terkait program dan isu strategis pemerintah. Seperti penanganan dan pengendalian COVID-19, reforma agraria, penurunan stunting, dan persoalan subsidi BBM untuk nelayan.
"Ke depan tantangan kita masih besar. Ancaman perubahan iklim hingga krisis pangan dan energi. Di tangan kalian tantangan itu harus diselesaikan," seru Moeldoko.
Sekolah Staf Presiden (SSP) digelar mulai 25-29 Juli 2022. Dari 70 ribu peserta yang mendaftar, hanya 35 talenta yang dinyatakan lolos seleksi. Selama lima hari, mereka akan mendapat berbagai materi dan pengalaman terkait tugas-tugas Kantor Staf Presiden dalam mengawal dan mengendalikan program serta isu-isu strategis Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Para peserta berasal dari beragam latar belakang pendidikan. Mulai dari SMA, S1, dan S2.
"Saya pastikan, seleksi peserta SSP ini berjalan ketat dan tidak memiliki kepentingan apapun,” pungkas Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meresmikan pembukaan Sekolah Staf Presiden (SSP), di gedung Bina Graha Jakarta (Foto via KSP)