Berenang ke Area Pantai Desa Tokaka, 2 Penumpang KM Cahaya Arafah Berhasil Menyelamatkan Diri
JAKARTA - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate di Provinsi Maluku Utara mengonfirmasi bahwa dua dari korban kecelakaan KM Cahaya Arafah yang dilaporkan hilang berhasil menyelamatkan diri.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman, sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu 23 Juli, mengatakan bahwa korban kecelakaan kapal yang berhasil menyelamatkan diri yakni seorang petani berusia 54 tahun bernama Faisal Tanisan dan seorang bidan dari Puskesmas Dolik yang bernama Sulmarlina (26).
Menurut keterangan Sulmarlina, Fathur menjelaskan, saat KM Cahaya Arafah tenggelam pada 18 Juli 2022 keduanya berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke area pantai Desa Tokaka.
Setelah berdiam di Desa Tokaka, ia melanjutkan, keduanya pergi ke Desa Dolik menggunakan sepeda motor dan melapor ke aparat pemerintah desa setempat bahwa mereka adalah penumpang KM Cahaya Arafah.
Kepala Desa Dolik Iswadi Ishak membenarkan bahwa kedua orang yang masuk dalam daftar pencarian orang hilang akibat kecelakaan KM Cahaya Arafah itu melapor ke pemerintah desa dan membuat surat keterangan untuk disampaikan ke tim SAR.
KM Cahaya Arafah dilaporkan tenggelam di wilayah perairan Tokaka di Kabupaten Halmahera Selatan pada 18 Juli 2022.
Baca juga:
Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Ternate Agustinus, kapal yang menurut manifes membawa 77 penumpang dan 21 ton barang itu berangkat dari Ternate menuju ke Halmahera Selatan pada Senin (18/7) pukul 08.30 WIT dan dilaporkan tenggelam karena kena hantaman gelombang pada pukul 18.12 WIT, dalam perjalanan dari perairan Desa Samo ke Tokaka.
Kepala Basarnas Ternate mengatakan bahwa berdasarkan manifes ada 13 penumpang kapal yang hilang. Tim SAR sudah menemukan jasad 10 orang di antaranya dan dua orang lagi dilaporkan selamat.
Pada hari keenam upaya pencarian, Tim SAR berupaya menemukan satu lagi penumpang KM Cahaya Arafah yang dilaporkan hilang, yakni seorang anak perempuan berusia empat tahun bernama Kaila Ismit.
Sebanyak delapan unit pencari dan penyelamat dikerahkan untuk mencari anak perempuan itu di sekitar lokasi tenggelamnya KM Cahaya Arafah.