Dapat Suntikan Dana Rp2 Miliar dari PNM, Bulog Bangun 13 Pabrik Pengolahan Gabah Modern

JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) membangun 13 pabrik pengolahan gabah modern atau modern rice milling plant (MRMP) yang dapat menghasilkan beras kualitas premium.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, 10 pabrik MRMP itu memiliki kapasitas dryer sebanyak 288.000 ton gabah kering panen per tahun, milling sebanyak 115.200 ton gabah kering giling per tahun, dan silo sebanyak 60.000 ton.

"Pada 2016, kami dapat dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp2 triliun. Dana itu sebagian kami bangun 10 unit MRMP dan akan ada tiga unit MRPM tambahan," ujar Budi dikutip dari ANTARA, Kamis, 21 Juli.

Sebanyak 10 MRMP tersebut tersebar di Kendal dan Sragen di Jawa Tengah; Bojonegoro, Magetan, Jember, dan Banyuwangi di Jawa Timur; Subang dan Karawang di Jawa Barat; Bandar Lampung di Lampung; Sumbawa di Nusa Tenggara Barat.

Sementara tiga tambahan MRMP yang akan dibangun selanjutnya terletak di Dompu, Nusa Tenggara Barat, dan dua lainnya di Sulawesi Selatan yang akan memasuki studi kelayakan.

Progres investasi proyek MRMP di Kendal, Sragen dan Subang telah rampung 100 persen dan siap digunakan untuk kegiatan operasi infrastruktur pengolahan untuk manufaktur perberasan di Bulog.

"MRMP Kendal sudah mulai beroperasi sejak awal Juli 2022 lalu. MRMP ini dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120 ton per hari, RMU berkapasitas enam ton per jam, dan tiga unit silo berkapasitas simpan 2.000 ton," jelas Budi.

Budi menjelaskan, MRMP merupakan fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern yang terdiri dari dryer sebagai pengering gabah hasil panen dan RMU sebagai mesin konversi gabah menjadi beras.

Pembangunan infrastruktur MRMP bertujuan untuk membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern yang terdiri dari mesin pengering, unit penggilingan padi sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna.

MRMP berfungsi untuk menurunkan susut pascapanen, meningkatkan kuantitas serapan gabah, dan meningkatkan hasil panen gabah yang berdampak terhadap hasil akhir produk beras premium.

Progres investasi proyek MRMP di Kendal, Sragen, dan Subang, telah rampung 100 persen dengan nilai investasi Rp230,96 miliar.

Ketiga MRMP itu kini telah digunakan dalam kegiatan operasi infrastruktur pengolahan untuk manufaktur perberasan di Bulog.