Angin Kencang di Karimun Bikin Pos Sekuriti Runtuh dan Tewaskan 2 Orang
JAKARTA - Dua petugas keamanan industri perkapalan tewas terkena reruntuhan bangunan pos sekuriti yang roboh diterjang angin kencang saat cuaca ekstrim terjadi di Desa Pangke, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Rabu 20 Juli kemarin.
Selain di Desa Pangke, fenomena yang serupa juga terjadi di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing. Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan disertai angin kencang itu telah merusak 43 unit rumah. Bahkan empat unit mengalami rusak berat.
Data visual yang diterima oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karimun, beberapa bangunan rumah milik 43 KK mengalami kerusakan di bagian dinding hingga atap. Beberapa rumah bahkan roboh hingga rata dengan tanah.
Sebagai bentuk upaya percepatan penanganan pascabencana tersebut, BPBD Kabupaten Karimun bersama instansi terkait telah turun ke lokasi terdampak untuk asesmen dan membantu pemulihan serta pembersihan puing bangunan.
Cuaca berawan hingga hujan ringan masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Karimun pada Kamis (21/7) hingga malam nanti, sebagaimana menurut prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Upaya mitigasi seperti pemangkasan ranting dan cabang pohon, pemantauan dan penertiban baliho atau papan reklame, penguatan struktur bangunan rumah dan gedung, penataan kembali kabel listrik dan jaringan komunikasi serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat dapat dilakukan secara berkala.
Baca juga:
- Epidemiolog Ingatkan Pentingnya Vaksin Booster Cegah Keparahan Infeksi COVID-19
- Produk Enovid Nose Sanitizer Sudah Diakui Jurnal Kesehatan Global karena Terbukti Menangkal COVID-19
- Sandiaga Uno Optimistis Kunjungan Wisatawan Mencapai Target: Pandemi Semakin Terkendali, Kita Akan Gencarkan Booster untuk Syarat Bepergian
- Tambahan Kasus COVID-19 di Yogya Mendekati Angka 100, Warga Diminta Jangan Lagi Abai Prokes
Di samping itu, untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi lainnya seperti banjir dan tanah longsor, maka upaya mitigasi seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, sosialisasi kepada masyarakat dan memantau perkembangan cuaca agar dilakukan secara rutin.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman.