Sempat Diserang Tembakan dari 2 Sisi, Tim Gabungan Berhasil Evakuasi Satu Korban Tewas Penembakan KKB di Nduga Papua
JAYAPURA - Personel Polres Nduga dibantu Satgas Damai Cartenz dan TNI mengevakuasi satu orang korban penembakan KKB di Distrik Kenyam, Nduga, Papua
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, korban yang dievakuasi bernama Roy Manampiring (42). Roy menjadi korban kebrutalan KKB yang melakukan penembakan pada Sabtu, 16 Juli.
“Jenazah (Roy Manampiring) merupakan salah satu korban pembunuhan pada hari Sabtu, 16 Juli oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya tepatnya ditanjakan Adu Mama 2 (dua) Distrik Kenyam Kabupaten Nduga,” kata Kombes Kamal, Rabu, 20 Juli.
Kombes Kamal menjelaskan, korban awalnya tak mengetahui pembunuhan terhadap 10 warga sipil di kampung Kenyam, Nogolait dan Yosoma.
Saat itu korban berjalan kaki dari kamp di aera pembangunan bandara baru menuju Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
“Menurut informasi dari masyarakat, korban pada saat itu berjalan kaki dari Batas Batu menuju Kenyam dengan beberapa masyarakat OAP (Orang Asli Papua). Namun dalam perjalanan korban bersama masyarakat OAP bertemu dengan KKB sehingga beberapa masyarakat OAP tersebut langsung melarikan diri ke hutan dan berpisah dengan korban,” papar Kombes Kamal.
Saat ini korban Roy disemayamkan di puskesmas Kenyam. Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Mimika.
Evakuasi korban ini dilakukan setelah simpang siur informasi total korban tewas akibat penembakan KKB. Polisi pun meminta bantuan masyarakat untuk memastikan lokasi pasti korban tewas
“Setelah mengetahui posisi jenazah, personel gabungan menuju ke lokasi untuk mengecek informasi tersebut. Namun sebelum tiba di TKP, personel gabungan diserang dengan tembakan dari dua sisi,” sambung Kombes Kamal.
Karena kondisi itu, personel gabungan kembali ke pos. Hingga akhirnya pukul 02.00 WIT, Rabu, 20 Juli, personel gabungan kembali ke lokasi.
“Personel gabungan kembali menuju ke TKP untuk mengevakuasi jenazah korban. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke puskesmas Kenyam untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kombes Kamal.