Perbaikan Tanggul Sungai yang Jebol di Margoyoso Pati Capai 60 Persen

PATI - Perbaikan tanggul Sungai Suatu di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang jebol sepanjang 20 meter hingga mengakibatkan banjir bandang, sudah mencapai 60 persen dengan target rampung Rabu (20/7).

"Perbaikan tanggul sungai yang jebol tersebut terdiri dari beberapa lapis agar tidak mudah jebol, mulai dari lapis pertama menggunakan bambu, kemudian sand bags (karung pasir) dan jumbo boks," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya dilansir ANTARA, Selasa, 19 Juli.

Dia memperkirakan penanganan sementara berupa perbaikan tanggul yang jebol tersebut bisa selesai Rabu (19/7) karena saat ini sudah mencapai 60 persen, sedangkan pengerjaan juga ditangani langsung oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.

Penguatan tanggul hingga beberapa lapis tersebut, dalam rangka mengantisipasi ketika debit air sungai kembali meningkat agar tidak mudah jebol, terutama ketika curah hujan tinggi.

Setelah perbaikan tanggul selesai, langkah berikutnya pembersihan alur sungai dari puing-puing sampah sehingga aliran air lebih lancar.

Langkah selanjutnya, penanganan rumah warga yang terdampak banjir bandang, sedangkan warga yang berada di pengungsian juga sudah dipenuhi kebutuhan makan dan minumnya.

"Dari berbagai pihak turut membantu korban banjir, termasuk hari ini (19/7) juga ada komunitas artis yang menyerahkan bantuan untuk korban banjir," ujarnya.

Warga yang berada di tempat pengungsian diminta untuk bersabar karena pemerintah tetap memperhatikan nasib mereka, namun penanganan tetap harus bertahap dengan skala prioritas perbaikan tanggul terlebih dahulu.

Banjir bandang pada 14 Juli 2022 mengakibatkan tanggul Sungai Suatu di Desa Bulumanis Kidul (Margoyoso) jebol, tercatat juga 17 rumah rusak, enam rumah di antaranya rusak parah dan 11 rumah rusak ringan, sedangkan di Desa Tunjungrejo terdapat delapan rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan.

Warga yang rumahnya rusak juga mengungsi ke balai desa setempat, karena rumahnya tidak bisa ditempati.