Penjelasan Hotel The Edge Bali soal Gua yang ‘Disulap’ Jadi Restoran Mewah

BADUNG - Pihak Hotel The Edge Bali yang menjadikan gua sebagai restoran mewah memberi penjelasan soal penemuan gua itu. Gua ditemukan tahun 2014 saat akan membangun vila di kawasan hotel The Edge.

Financial Controller Hotel The Edge Bali Ketut Sumatra  mengatakan penemuan gua bermula saat pengelola hotel menata tanah untuk mendirikan pondasi vila. Saat itu tanah amblas dan ditemukan lubang yang mengarah ke gua.

“Itu ditemukan kurang lebih tahun 2014. Setelah ditemukan, akhirnya kita belum berani menggunakan untuk apa, karena kita belum tahu juga kekuatan gua yang ada di sana," kata Sumatra kepada wartawan, Selasa, 19 Juli.

Barulah pada tahun 2016 muncul ide gua dijadikan restoran mewah. Restoran dalam gua di Hotel The Edge ini kemudian beroperasi 19 Mei 2022.

Pihak hotel tak melaporkan penemuan gua dengan alasan masih berada di kawasan hotel. Sumatra menegaskan The Edge Bali mengantongi izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) yang disebut termasuk pemanfaatan gua.

"Karena itu berada di dalam lingkungan di Edge. Jadi kami beranggapan bahwa apa pun yang yang di sana itu bisa dipergunakan. Karena di dalam izin pengajuan TDUP itu mencakup semua fasilitas tamu, baik itu kolam renang, restoran dan lain sebagainya," sambung Sumatra.

“Kami konfirmasi lagi (ke) Dinas Perizinan, bahwa memang (gua) itu masuk di dalam TDUP itu," tegas dia.

Restoran dalam gua yang dikelola Hotel The Edge, Badung, Bali/FOTO: Dafi-VOI

‘Disulapnya’ gua menjadi restoran diklaim pihak hotel tak mengubah apa pun dari struktur gua. Pihak hotel menurut Sumatra hanya menambahkan rangka untuk lantai pijakan pengunjung.

Untuk bisa menikmati sensasi santap mewah di dalam gua ini, pihak hotel mematok paket per orang Rp1,3 juta.

“Untuk (pengunjung) kebanyakan dari luar negeri,” kata Sumatra.