Petinggi IMF Yakin Indonesia Tak Berada dalam Jurang Krisis, Menteri BUMN: Tidak Menurunkan Kewaspadaan

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva menyampikan tiga hal. Salah satunya adalah menyakinkan bahwa Indonesia tidak berada dalam jurang krisis.

Hal ini disampikan Georgieva dalam kunjungannya ke Sarinah, pada Minggu, 17 Juli. Ia tiba di Sarinah pada sore hari dan langsung diajak Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkeliling mengunjungi instalasi kain batik garuda nusantara sepanjang 74 meter di area lobi selatan, hingga melihat relief peninggalan Presiden Pertama Indonesia Sukarno.

"Ada tiga hal yang disampaikan, pertama, dia meyakinkan Indonesia tidak berada dalam jurang krisis seperti yang digembar-gemborkan," ujar Erick, dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Juli.

Erick Thohir mengatakan meskipun yang disampikan Georgieva memberikan citra positif bagi pembangunan dan perekonomian Indonesia. Namun, hal tersebut tidak menurunkan kewaspadaan Indonesia meski secara internal ekonomi Indonesia dalam posisi kuat.

"Secara eksternal, yang namanya geopolitik, global ekonomi bisa saja berdampak," ucap Erick.

Georgieva, lanjut Erick, menilai Indonesia sudah menuju pada arah yang baik dengan memiliki fondasi ekonomi yang kuat dengan kemajuan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan kepada UMKM.

Selain itu, lanjut Erick, Georgieva juga kagum dengan upaya Indonesia dalam memperkuat ekosistem ekonomi seperti yang ada di Sarinah. Namun, penguatan ekosistem tidak bisa ego sektoral, tetapi harus saling mendukung dan harus ada hasil yang konkret.

Erick menyebut Sarinah tidak hanya etalase produk lokal semata, melainkan upaya pemerintah meningkatkan kualitas produk lokal yang bisa bersaing di kancah global dan berkesinambungan.

"Jangan lagi ada persepsi seakan-akan produk itu standarnya tidak baik, kita bisa buktikan di sini, bahkan kemarin Bapak Presiden bilang kenapa kalau UMKM harus dijual murah padahal ini handmade bangsa kita," ujarnya.