Kasus Harian COVID-19 di Malaysia Kembali Tembus Angka 5.000, Namun Masih Terkendali

JAKARTA - Penambahan kasus harian COVID-19 di Malaysia pada Sabtu 16 Juli melonjak. Laporan terbaru kini kasus positif menembus angka 5.000 , seperti data terbaru yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Malaysia.

Berdasarkan data terbaru dalam situs COVIDNOW yang diperbaharui pada Minggu, pukul 7.06 waktu Kuala Lumpur, terdapat penambahan 5.044 kasus lokal harian dan tiga kasus impor harian pada Sabtu, 16 Juli.

Jumlah kasus aktif bertambah 1.273 pada hari yang sama, sehingga totalnya mencapai 42.481, dengan 96,3 persen atau 40.923 orang menjalani karantina mandiri di rumah. Malaysia mencatat angka sembuh pada Sabtu bertambah 3.770 orang, sedangkan lima orang meninggal dunia.

Pada Jumat, penambahan kasus harian COVID-19 melambung tinggi, mencapai 5.219 kasus lokal harian dan 11 kasus impor harian. Kasus aktif pada hari itu bertambah 2.295, sembuh bertambah 2.927, sedangkan sembilan orang meninggal dunia.

Terakhir Malaysia mencatat adanya penambahan kasus harian di atas 5.000 yang terjadi pada 23 April 2022, dengan angka 5.624. Sedangkan akumulasi kasus aktif ketika itu mencapai 80.948.

Peningkatan kasus harian dalam beberapa hari terakhir di Malaysia juga menjadi perhatian Dewan Pemulihan Nasional (NRC) yang diketuai Tan Sri Muhyiddin Yassin. NRC berencana untuk menggelar pertemuan pada 26 Juli untuk mendengarkan laporan terbaru situasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan.

Namun Muhyiddin meyakini situasi COVID-19 di Malaysia masih terkendali.

"Kami tidak ada masalah dengan operasional logistik seperti tempat tidur rumah sakit dan kemampuan mengelola (kasus). Dua tahun terakhir memberi kami pengalaman yang cukup dalam menangani COVID-19," katanya seperti dikutip Bernama.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin juga telah minta masyarakat untuk segera mengambil vaksin penguat (booster) COVID-19 setelah kementeriannya memprediksi akan ada peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan.

Masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang menyebar cepat di sejumlah negara di ASEAN menjadi perhatian. Ia pun meminta masyarakat tetap menggunakan masker di tempat tertutup dan tempat ramai.