BPBD Garut Bahas Kajian Risiko Bencana Cegah Kerugian Materi dan Jiwa
GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menggelar rapat teknis penyusunan kajian risiko bencana (KRB) untuk mencegah kerugian materi dan jiwa karena Garut memiliki potensi tinggi terjadi bencana alam.
"Di mana kajian ini diharapkan menjadi bahan pedoman langkah Kabupaten Garut apabila ada hal-hal yang tidak diharapkan dalam bencana sudah bisa bergerak sesuai arahan kajian itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi usai rapat teknis penyusunan KRB di Garut, dikutip dari Antara, Rabu 13 Juli.
Ia menuturkan BPBD Garut melakukan rapat tersebut sebagai persiapan diri dalam menghadapi berbagai ancaman yang kemungkinan terjadi bencana alam, dari kajian itu akan menjadi pedoman untuk melakukan langkah tepat sesuai dengan arahan dan kajian.
Menurut dia, penyusunan kajian risiko bencana harus dilakukan karena kondisi Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam yang tinggi, seperti longsor, banjir, gunung meletus, angin puting beliung, dan tsunami.
Potensi bencana alam itu, kata dia, tentunya harus menjadi perhatian khusus sehingga pemerintah daerah dalam melakukan tindakannya bisa meminimalisasi atau mencegah risiko dampak dari bencana tersebut.
"Kalau risiko bencana di Garut multihazard. Iya multihazard dalam artian segala bentuk bencana ada mulai dari banjir, longsor, angin puting beliung, gunung berapi, tsunami," imbuhnya.
Ia menambahkan kajian tersebut juga membahas tentang regulasi yang akan menjadi pedoman petugas penanggulangan bencana ketika di lapangan dalam melakukan koordinasi, dan juga memperkuat kapasitas masyarakat.
Adanya penguatan koordinasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana alam, kata dia, diharapkan bisa terhindar dari tingginya risiko kerugian materi, maupun korban jiwa.
"Ketika ada bencana, minimal 'zero' yang meninggal, atau minimal ketika ada langkah-langkah antisipasi bencana," katanya.
Baca juga:
- Mulut Berdarah Sembari Pegang Giginya yang Copot, Nicho Silalahi: Aku Jadi Korban Pemukulan Polisi
- Bagikan Minyak Sambil Kampanye Caleg, Pengamat: Spontan, Zulhas Gelisah Survei PAN di Bawah 4 Persen
- Sadar Potensi Konten Negatif di Medsos Tinggi, Bawaslu Gandeng TikTok Hadapi Pemilu 2024
- Ketua RT Sebut CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga Dipantau di Pos Satpam, Termasuk di Depan Rumah Singgah Irjen Ferdy Sambo
Konsultan Penyusunan Kegiatan KRB, Budi Satriawan menyampaikan sudah mendapatkan laporan awal dan pendapat dari peserta yang hadir sehingga nanti ditemukan beberapa aspirasi serta harapan peserta yang datang dari setiap kecamatan dengan berbagai tingkat potensi bencana.
Ia menyampaikan, keseluruhan dokumen laporan dari peserta akan memberikan suatu kemampuan pemerintah daerah dibantu pemangku kebijakan lainnya, juga masyarakat untuk mewaspadai dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana alam.
"Pada prinsipnya sifatnya itu adalah saran dan rekomendasi, nanti kita keluarkan via dokumen yang kita buat di KRB ini," tandasnya.