Jangan Ada Lagi Siswa Meninggal Karena Bullying
JAKARTA - Aksi bunuh diri kerap dianggap sebagai jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Hanya saja, tindakan itu jelas bukanlah jalan keluar dari masalah yang dialami.
Salah satu contohnya, adalah aksi remaja berinisial SN (14) yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai empat sekolahnya di SMPN Negeri 147, Ciracas, Jakarta Timur.
Entah apa yang menjadi alasan remaja itu mengakhir hidupnya. Hanya saja, berdasarkan postingan di media sosial twitter, banyak yang beranggapan jika aksi nekatnya itu lantaran kerap menjadi korban perundungan atau bullying.
Bullying yang dialami oleh SN, disebut dilakukan oleh beberapa teman sekolahnya. Baik secara verbal maupun lukisan SN kerap menjadi korban perundungan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo mengatakan, jika pihaknya belum bisa memastikan apa motif yang mendasari aksi nekat remaja itu. Meski telah meminta keterangan dari sejumlah saksi terkait kejadian tersebut.
"Kita sudah minta keterangan pihak sekolah, beberapa rekan dari yang bersangkutan, dan orangtuanya. Tapi tidak ada satu pun keterangan yang mengarah pada dugaan itu (korban bullying)," ucap Hery kepada VOI, Sabtu, 18 Januari.
Dugaan bullying mencuat pertama kali di media sosial. Postingan terakhir SN menjadi alasan warganet beranggapan bahwa remaja perempuan itu nekat mengakhiri hidupnya karena menjadi korban perundungan.
Polisi pun masih mendalami motif bunuh diri tersebut. Pihaknya juga akan mendalami peran sekolah, keluarga hingga teman-teman korban terkait dugaan perundungan tersebut.
"Kami justru mempertanyakan motif mereka sampai bisa mengatakan dugaan (perundungan) itu. Karena kami ini kan mencari fakta dengan bukti-bukti yang ada, dan sejauh ini belum ada yang mengarah kepada dugaan itu," tegas Hary.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui jika SN melompat dari lantai tiga sekolahnya. Korban menaiki kursi sebelum mengakhiri hidupnya.
"Kita lakukan olah TKP di SMPN 147 Ciracas, di situ kita melihat memang ada bangku yang digunakan yang bersangkutan untuk naik ke atas tembok," jelasnya.
"Dari hasil penyelidikan kita, bisa kita pastikan bahwa korban ini sudah ada niat untuk melakukan bunuh diri seperti itu," sambungnya.