Menpora Puji Jateng yang Selenggarakan PeSONas 2022: Terima Kasih Pak Ganjar!
JAKARTA - Pembukaan Pekan Special Olympics Nasional (PeSOnas) 2022 di Semarang berlangsung meriah. Ajang yang diperuntukan bagi anak-anak bertalenta khusus ini, dibuka Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.
Mereka yang ikut serta dalam PeSonas merupakan penyandang disabilitas intelektual atau tuna grahita. Melalui PeSOnas, anak bertalenta khusus itu jangan “disembunyikan” oleh orang tua atau lingkungan.
"Terima kasih untuk semua yang telah hadir. Saya berharap betul besok bertandingnya sportif. Yang kalah tidak boleh menangis, yang menang tidak boleh jumawa (sombong) karena kita bersaudara. Setuju?" kata Ganjar yang langsung disambut dengan seruan setuju dari para atlet peserta PeSOnas, seperti dilansir dari Pemprov Jateng.
Ganjar Pranowo yang hadir didampingi Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, saat itu juga menceritakan pengalamannya menyaksikan aksi atlet disabilitas Indonesia di Dubai. Penuh kekaguman Ganjar mengaku takjub dengan kemampuan atlet-atlet disabilitas Indonesia di kancah internasional.
Kemampuan mereka yang hebat sangat sebanding dengan slogan "Aku Bintangnya" yang menjadi motto acara PeSOnas 2022.
"Anak-anak ini top, luar biasa. Dari yang ikut (PeSOnas) ini ternyata banyak yang pernah dapat emas. Kalau kita katakan mereka bintangnya, itu benar adanya. Bagi saya dan siapa pun yang tidak pernah dapat emas atau mengikuti pertandingan olahraga di luar negeri, hari ini kita akan belajar dari mereka yang penuh sportifitas, integritas, dan semangat," ujarnya.
Apresiasi yang tinggi diberikan Ganjar kepada para panitia yang dapat mewujudkan perhelatan tersebut, yang diikuti sekitar 22 Provinsi dari seluruh Indonesia.
"Terima kasih kepada kawan-kawan, karena sudah menyiapkan ini dengan luar biasa. Kita siapkan tempat yang bagus agar bisa menampung banyak. Kita juga berikan pelayanan yang baik supaya besok bertandingnya berlangsung sportif,"
Menpora RI Zainudin Amali mengatakan, Jawa Tengah patut menjadi panutan bagi daerah lain. Sebabnya, perhatian pemerintah provinsi akan perkembangan olahraga disabilitas sangat besar.
“Nanti akhir bulan sampai 11 Agustus, Jateng juga akan jadi tuan rumah ASEAN Paragames. Ini patut kita apresiasi dan banggakan. Terima kasih kepada Pak Ganjar sebagai gubernur yang telah menyiapkan. Saya sempat berpikir seandainya Pemda di seluruh Indonesia punya perhatian yang sama, maka akan membangkitkan dan menumbukan ajang paralympic kita,” ujarnya saat berbicara di panggung Holy Stadium Semarang.
Baca juga:
- Kemenkes Tegaskan Komitmen Dukungan untuk Kaum Disabilitas
- Momen Lucu! Gara-gara Kaus Kaki Basah, Gibran Cuek Nenteng Sepatu Temani Ganjar Pranowo
- Tiga Ustaz dan Santri Senior Jadi Tersangka Pencabulan di Ponpes Depok
- Cabuli Tetangga Masih di Bawah Umur, Tukang Bubur di Cipondoh Digelandang ke Polres Tangerang
Menpora menjelaskan, penyelenggaraan PeSOnas sangat sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mendukung dan mendorongan prestasi atlet-atlet, baik yang difabel ataupun yang non-difabel.
"Kami menargetkan pada tahun 2045 Indonesia masuk lima besar peringkat dunia. Baik untuk atlet difabel maupun non-difabel. Ini bentuk keseriusan dan dukungan dari Presiden Joko Widodo menyetarakan apresiasi atlet difabel dengan non-difabel," ungkapnya.
Ketua Pengurus Pusat Special Olympics Indonesia (Soina) Warsito Ellwein menerangkan, pada penyelenggaraan PeSOna pertama kali ini, terdapat 12 cabang olahraga dan seni budaya yang pertandingankan. Diantaranya, renang, bulu tangkis, bola tangan, bola basket, senam ritmik, tenis meja, sepak bola, futsal, boccee, bola voli, atletik, dan tari olahraga.
Selain pertandingan, ada pula kegiatan non kompetisi seperti healty atlet, congres family, neuroscience dan seni budaya. Total terdapat 1.118 atlet dan 606 pendamping atau ofisial yang terlibat. Seluruh kegiatan dipusatkan di Kota Semarang dan berlangsung dari tanggal 3-8 Juli 2022.
"Kami menyebut mereka anak bertalenta khusus, bukan lagi disabilitas intelektual. Kita ingin agar anak-anak ini diberi ruang yang aman, nyaman, guyub (ramah) dan rukun, serta bahagia, agar mereka bisa berkarya mengembangkan potensi dan berguna bagi diri sendiri, masyarakat, serta negara," terang Warsito.