5 Tips Memilih Merek Makanan Kucing yang Sehat
YOGYAKARTA – Banyak sekali pilihan merek makanan kucing. Oleh karena itu mesti teliti nutrisi apa saja yang dibutuhkan kucing sehingga dapat memilih makanan yang paling sehat. Untuk makanan kucing, diperlukan sumber protein selain daging. Di samping itu, bahan-bahan yang rendah pati lebih direkomendasikan oleh Association of American Feed Control Officers (AAFCO).
Sebagai hewan karnivora, kucing membutuhkan protein hewani dalam makanan mereka untuk mecapatkan nutrisi cukup. Kucing juga tak bisa efisien mensistesis asam amino taurin dari nutrisi lain kecuali sumber protein. Nah, taurin hanya ditemukan dalam protein hewani. Itu berarti, tak sehat bagi kucing jika diberi makanan vegetarian. Agar lebih jeli memilih makanan kucing, berikut tips yang bisa Anda ikuti.
1. Cukupi kebutuhan dasar nutrisi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kucing membutuhkan sumber protein hewani yang mengandung taurin. Apabila kurang kandungan taurin, mereka bisa terkena penyakit otot jantung yang serius atau disebut dengan kardiomiopati dilatasi (DCM).
Menurut FDA (Food and Drug Administration), keamanan pangan termasuk bagi kucing diberlakukan. Produsen telah memilih bahan untuk dikemas dalam pack atau kaleng atas rekomendasi AAFCO. Tetapi kadang-kadang kecukupan nutrisi kerap disalah pahami. Nutrisi cukup perlu disesuaikan dengan pertumbuhan kucing dari anak-anak hingga dewasa. Jadi, untuk memilih makanan sehat untuk kucing, sesuaikan dengan usia kucing ya. Pilih makanan untuk kitten jika masih dalam masa pertumbuhan dan pilih makanan adult ketika anabul dewasa.
2. Bahan yang perlu dicermati
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan makanan hewan telah mencantumkan bahan-bahan pada kemasan. Bahan tertulis dari urutan paling banyak hingga paling sedikit. Beberapa produk yang memakai daging sebagai bahan terbanyak, biasanya lebih lembap dan menambah berat badan. Tetapi, beberapa perusahaan produsen tidak memakai bahan daging dan ayam. Bahan lain yang baik untuk menjaga kesehatan sendi, ialah glukosamin.
Perlu dihindari kalau menyertakan bahan pati, termasuk pati jagung non gluten, di bagian awal komposisi. Karena ini kemungkinan lebih sedikit sumber proteinnya. Cermati juga penulisan bahan protein, jika berbahan tepung ikan, tepung daging, atau tepung ayam, lebih baik memilih yang lain yang mengolah langsung dari sumber protein segar.
3. Makanan kaleng dan makanan kering
Terdapat dua jenis makanan kucing yang populer, yaitu wet food yang dikemas dalam kaleng dan dry food yang dikemas dalam kemasan tertutup. Mana yang lebih baik diantara keduanya? Ternyata keduanya sama-sama bisa mencukupi nutrisi kucing. Ketika memberikan makanan basah, pemilik kucing bisa membantu kucing menambah cairan tubuh karena 70 persen mengandung air. Sedangkan makanan kering, bisa tidak berisiko pada gigi kucing.
Artinya, mana yang lebih baik bisa disesuaikan dengan kebutuhan kucing. Jika kucing mengalami penyakit ginjal, bisa memberikan makanan basah karena bisa membantu membersihkan kemih. Tetapi perlu diimbangi dengan membersihkan giginya. Berbeda dengan makanan kering, Anda perlu selektif dalam memilih bahan cukup nutrisi dan rendah pati.
4. Grain free atau mengandung biji-bijian
Dalam pengaturan nutrisi untuk kucing, AAFCO tidak mengatur tentang mana yang lebih dianjurkan. Apakah mengandung biji-bijian atau grain free, tergantung diet yang perlu dilakukan oleh kucing kesayangan Anda di rumah. Diet yang kekurangan tauran atau protein dalam beberapa tahun terakhir ada hubungannya dengan diet grain free.
5. Makanan mentah
Memberikan makanan mentah juga merupakan diet pada kucing. Baik memberikan makanan mentah beku basah atau mentah beku kering, mungkin bisa memberikan sejumlah manfaat. Tetapi sayangnya, manfaat kucing makan makanan mentah belum didokumentasikan secara ilmiah, dilansir The Spruce Pets, Selasa, 5 Juli.
Selain memperhatikan tips di atas, Anda bisa mencari saran dari veteriner profesional agar kucing di rumah mendapatkan nutrisi cukup dari makanannya.