Ketua PDIP Surabaya Minta Kader Tak Terlena Hasil Survei Pilkada
JAKARTA - Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya Adi Sutarwijono meminta kader, sukarelawan, dan masyarakat luas untuk tidak terlena dengan tiga hasil survei yang mengunggulkan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji pada Pilkada 2020.
Adi Sutarwijono di Surabaya, Ahad, mengatakan bahwa keunggulan hasil survei dari tiga lembaga, yakni Populi Center, PusdeHAM, dan internal PDIP, adalah suara murni dari masyarakat terhadap pasangan Eri Cahyadi-Armuji.
"Hasil itu (survei) adalah kerja dari semua, baik kader, simpatisan, tim, maupun masyarakat selama ini. Akan tetapi, saya berharap jangan terlena, harus lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.
Meski dianggap sebagai keberhasilan lantaran start kampanye Machfud Arifin dan Eri Cahyadi terpaut sangat jauh, lanjut Adi, gotong royong dan kerja keras dari semua pihak tetap diharapkan untuk pemenangan pasangan calon nomor urut 01 ini.
Baca juga:
"Kami harus tetap bekerja, bahkan lebih keras, agar kemenangan ini makin ada di dalam genggaman. Tujuannya hanya satu agar masyarakat Surabaya terus merasakan kebaikan dan kemajuan kota yang sudah tertata dengan baik ini," katanya.
Adi juga mengingatkan kepada kader, simpatisan, dan tim agar berkampanye dengan damai tanpa kecurangan. Namun, lebih pada mengenalkan program serta visi dan misi dari pasangan Eri Cahyadi-Armuji.
"Mari kita ciptakan kontestasi politik ini dengan damai, sejuk, dan mendidik. Masyarakat disuguhkan pilihan yang berujung pada kesejahteraan, baik secara ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan," katanya.
Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2020 diikuti pasangan Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon ini diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.
Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung Partai Perindo.