Masih Gunakan Alat Tradisional, 90 Persen Nelayan Asli Papua Sulit Bersaing, Hasil Melaut Terbatas
PAPUA - Pemerintah Provinsi Papua mencatat 90 persen nelayan orang asli Papua masih merupakan nelayan tradisional. Dengan kondisi ini ikan hasil tangkapan juga terbatas.
Kepala Dinas Perikanan Papua Iman Djuniawal mengakui hasil tangkapan mereka terbatas dibanding nelayan non-OAP. Alat tangkap ikan yang digunakan masih tradisional dan mereka melaut dalam waktu singkat.
"Berbeda dengan nelayan non OAP yang melaut hingga beberapa hari dengan alat tangkap yang lebih modern sehingga hasilnya juga lebih banyak," jelasnya di Jayapura, Antara, Jumat, 24 Juni.
Untuk mengubah hal itu, kata Iman, pihaknya berupaya melakukan penyuluhan agar mengubah pola dalam mencari ikan.
Bila hasil tangkapannya banyak maka pendapatan yang diperoleh juga lebih sehingga kesejahteraan nelayan OAP juga mengalami peningkatan.
Baca juga:
- Di Depan Laksamana Yudo, Megawati Kasih Nama KRI Bung Karno untuk Kapal Korvet TNI AL
- SBY dan JK Bertemu di Cikeas Bahas Masa Depan Bangsa
- Golkar Sebut KIB Kemungkinan Besar Usung Airlangga Hartarto, Optimis Menang jika Ada 4 Poros di Pemilu 2024
- IBI Buka Kemungkinan Seluruh Bidan Honorer di Sulteng Ditarik Jadi PPPK
Pemprov Papua sendiri senantiasa berupaya memberikan bantuan baik itu peralatan pancing maupun perahu motor sesuai dengan program yang disetujui. Ketika ditanya tentang jumlah penyuluh, Iman mengaku saat ini jumlahnya terbatas karena yang menempatkan dari kementerian.
"Jumlah penyuluh perikanan tidak banyak dan hanya tersebar di beberapa daerah di Papua," jelas Iman Djuniawal.