Punya Ikatan Emosional dengan Pemiliknya, Studi: Kucing Rumahan Bisa Merasa Cemburu
YOGYAKARTA – Kucing dikenal sebagai peliharaan berbulu yang lucu sekaligus ‘lancang’. Mereka mengekspresikan kedekatan emosional dengan mengeluskan muka dan tubuhnya pada pemiliknya. Tetapi apakah mereka merasakan cemburu ketika pemiliknya berinteraksi dengan kucing lain, binatang lain, atau orang lain di depan mereka?
Penelitian tentang interaksi kucing dengan pemiliknya telah banyak dilakukan. Namun penelitian yang menggali aspek lebih spesifik lagi, seperti rasa cemburu, belum banyak dilakukan. Dilansir Psychology Today, Jumat, 17 Juni, penelitian tentang kecemburuan kucing dilakukan tahun 2020 oleh Bucher, dkk.
Kecemburuan kucing digambarkan dalam sejumlah video, ketika pemiliknya berinteraksi dengan hewan lain. Kecemburuan juga digambarkan pada anjing yang menjadi tertekan ketika dipisahkan dari pemiliknya. Ini membuktikan adanya ikatan emosional yang erat. Jadi masuk akal jika kucing juga merasakan iri dengan perhatian pemiliknya yang terbagi.
Penelitian Bucher, dkk., meneliti 52 kucing rata-rata berusia 5,9 tahun. Kucing tersebut telah tinggal bersama pemiliknya setidaknya selama 6 bulan. Para peneliti mengunjungi rumah atau kafe kucing dengan boneka mewah berbentuk kucing dan bantal berbulu dengan warna serta tekstur yang sama. Boneka tersebut mewakili ‘saingan sosial’ sedangkan bantal berbulu mewakili objek non-sosial.
Mereka kemudian mengamati reaksi kucing ketika pemiliknya atau orang asing. Selama 15 detik pemilik kucing berinteraksi dengan kucing bantal. Pada saat tersebut kucing rumahan ditahan dengan lembut. Setelah pemilih mengelus kucing bantal, peneliti mengamati gerakan kucing saat bebas menjelajahi lingkungan.
Baca juga:
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, selama pemilik membelai kucing bantal, kucing dirumahnya lebih fokus pada objek yang dielus. Setelah sesi petting, kucing masih mengamati objek. Pada penelitian ini kucing tidak menunjukkan kesusahan. Tetapi yang disorot adalah bahwa kucing memiliki ikatan dengan pemiliknya. Terlepas dari objeknya, mereka –kucing di rumah- lebih memperhatikan tindakan pemiliknya.
Menurut Karen Wu, Ph.D., asisten profesor psikologi di California State University, Los Angeles, kusing rumah memang menunjukkan kecemburuan mengingat fokus mereka pada objek setelah pemiliknya mengelus boneka kucing. Sikap yang relatif apatis terhadap kondisi asing menunjukkan bahwa perilaku mereka ada hubungannya dengan ikatan yang terjalin bersama owner-nya. Namun selama merasakan cemburu, kucing tidak menunjukkan emosi atau perilaku negatif seperti yang ditemukan pada anjing dan bayi manusia melalui paradigma yang sama.