Uni Eropa Sahkan USB-C Sebagai Pengisi Daya Tunggal, Apple Meradang Tap Analisis Justru Prediksi Penjualannya Bakal Naik
JAKARTA - Apple Inc., dipastikan harus melakukan perombakan besar-besaran untuk mengubah konektor pada iPhone yang dijual di Eropa pada 2024. Ini diperlukan setelah negara-negara Uni Eropa dan anggota parlemen UE pada Selasa, 7 Juni menyetujui satu port pengisian daya untuk ponsel, tablet, dan kamera untuk pertama kali di dunia.
Intervensi politik ini, menurut Komisi Eropa akan membuat hidup lebih mudah bagi konsumen dan menghemat uang mereka. Ini terjadi setelah perusahaan telekomunikasi gagal mencapai solusi bersama untuk menentukan port seragam.
Brussels telah mendorong untuk satu port pengisian daya seluler selama lebih dari satu dekade, yang didorong oleh keluhan dari pengguna iPhone dan Android tentang harus beralih ke pengisi daya yang berbeda untuk perangkat mereka.
Selama ini iPhone diisi daya dari kabel Lightning, sedangkan perangkat berbasis Android menggunakan konektor USB-C.
Apple sendiri yang tidak segera menanggapi permintaan komentar akan keputusan UE tersebut. Mereka sebelumnya telah memperingatkan bahwa proposal tersebut akan merusak inovasi dan menciptakan tumpukan limbah elektronik. Meskipun demikian, saham Apple tetap naik 0,9% pada perdagangan pagi di New York.
“Langkah ini dapat menjadi pendorong penjualan Apple pada 2024,” kata para analis seperti dikutip Reuters. Pasalnya keputusan itu akan mendorong lebih banyak orang Eropa untuk membeli gadget terbaru daripada menggunakan Apple tanpa USB-C.
“Keputusan itu bisa membujuk konsumen untuk meng-upgrade ke ponsel baru lebih cepat,” kata analis CFRA Research, Angelo Zino.
"Konsumen yang ada masih bisa menggunakan kabel Lightning, tapi mungkin akan ada lebih sedikit pembelian produk lama di platform pihak ketiga," katanya.
Bloomberg bulan lalu juga melaporkan jika Apple sudah mengerjakan iPhone dengan port pengisian USB-C yang bisa debut tahun depan.
Ketika Apple merilis iPhone baru, ponsel generasi lama biasanya didiskon, sehingga jutaan pelanggan memilih varian yang lebih murah.
“Jika UE melarang penjualan model lama, itu berisiko mengecewakan banyak konsumen dan pemerintah akan memaksa konsumen untuk mengeluarkan lebih banyak,” kata Jitesh Ubrani, manajer riset di perusahaan riset IDC.
Menurut sebuah studi pada tahun 2019, setengah pengisi daya yang dijual dengan ponsel pada tahun 2018 memiliki konektor USB micro-B sementara 29% memiliki konektor USB-C dan 21% konektor Lightning.
"Pada musim gugur 2024, USB Type-C akan menjadi port pengisian daya umum untuk semua ponsel, tablet, dan kamera di UE," kata Parlemen Eropa dalam sebuah pernyataan.
Baca juga:
Kepala industri Uni Eropa Thierry Breton mengatakan kesepakatan itu akan menghemat sekitar 250 juta euro (Rp 3,8 triliun) untuk konsumen.
"Ini juga akan memungkinkan teknologi baru, seperti pengisian nirkabel, muncul dan berkembang tanpa membiarkan inovasi menjadi sumber fragmentasi pasar dan ketidaknyamanan konsumen," katanya.
Laptop harus mematuhi undang-undang dalam waktu 40 bulan sejak mulai berlaku. Eksekutif UE akan memiliki kekuatan di masa depan untuk menyelaraskan sistem pengisian nirkabel.
Bahwa kesepakatan itu juga mencakup e-reader, earbud, dan teknologi lainnya berarti itu juga akan berdampak pada Samsung, Huawei dan pembuat perangkat lainnya, kata para analis.
"Kami bangga bahwa laptop, e-reader, earbud, keyboard, mouse komputer, dan perangkat navigasi portabel juga disertakan," kata anggota parlemen Alex Agius Saliba, yang memimpin debat di Parlemen Eropa.