Pemimpin Khilafatul Muslimin Diciduk Polisi, NU Bandarlampung: Tidak Boleh Ada Celah Terhadap Negara Pancasila
LAMPUNG - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Bandarlampung mengatakan, tidak boleh ada celah dan pilihan lain terhadap negara Pancasila yang telah disepakati secara bersama.
"Bagi NU, Indonesia ini merupakan negara konsesus, jadi tidak boleh ada celah dan pilihan terhadap Negara Pancasila yang telah disepakati bersama ini," kata Ketua PC NU Bandarlampung, Ichwan Adjie saat dihubungi di Bandarlampung, Antara, Selasa, 7 Juni.
Sehingga, lanjut dia, memang negara harus hadir dan tegas dalam menghadapi kelompok ataupun perorangan yang nyata-nyatanya akan merongrong dan mengganggu azaz tunggal Pancasila.
"Jadi terkait penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin, tentunya saya mengapresiasi pihak Kepolisian, karena memang ini tugas negara," kata dia.
Ia mengatakan Khilafatul Muslimin memilki cita-cita untuk membangun kekhilafahan ataupun negara Islam yang pimpinananya adalah khilafah.
"Konsep Khilafah ini khan ada yang memaknai secara formal ada juga yang memaknai kepemimpinan dalam hal moral dan akhlak. Bahkan dalam nash Ajaran Islam belum pun ditemukan konsep sejati khilafah ataupun Negara Islam itu seperti apa dan juga belum ada contohnya," kata dia.
Bagi NU bentuk negara boleh apa saja namun nilai kemashalahatan dan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat menjadi tujuan utamanya.
Baca juga:
- Diuji Megawati Hingga Budi Gunawan, Hasto Kristiyanto Kantongi Gelar Doktor dengan Predikat Summa Cum Laude
- Hasto Kristiyanto Sempat Minta Kisi-kisi Sidang Disertasi Gelar Doktor, Megawati: Lho Kok Kamu Nanya, Itu Kolusi
- M. Taufik Nonton Formula E Berbaju Biru Bareng Politikus Nasdem, Mantap Keluar dari Gerindra?
- Beda dengan DPP, DPD Gerindra DKI: Taufik Tetap Harus di Partai Gerindra
"Kepemimpinan adalah untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat itulah prinsip-prinsip kepemimpinan berdasarkan pandangan NU, sementara kita sudah bersepakat, negara yang disepakati adalah negara Pancasila. Jadi sekali lagi tidak boleh ada celah dan pilihan lain terhadap asas negara tersebut," kata dia.