Kalimantan Utara Antisipasi Kasus Hepatitis Akut Gejala Kulit dan Sklera Warna Kuning
KALTARA - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal Arifin Paliwang menginstruksikan agar dinas kesehatan setempat merespons cepat masuknya hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
“Kita juga perlu melakukan pemantauan terhadap kesiapan fasilitas kesehatan yang ada di Kaltara,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, dikutip dari Antara, Selasa 7 Juni.
Serta mengeluarkan surat imbauan ke Dinas Kabupaten/Kota se-Kaltara, Rumah Sakit (RS) pemerintah dan swasta, serta Laboratorium Kesehatan Daerah.
Hal ini harus dilakukan menyusul telah diterbitkannya Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya pada 27 April 2022 lalu.
Gubernur meminta agar respons tersebut tidak hanya berupa imbauan. Namun juga, melaksanakan pantauan kesiapan fasilitas kesehatan dan laboratorium penanganan hepatitis di Kaltara.
Baca juga:
- Arkana Aidan Misbach, Anak Angkat Sandaran Batin Ridwan Kamil Kehilangan Eril
- Pertanyakan Sumber Dana Relawan Pilpres 2024, Denny Siregar Balas Trimedya: Dapet Kursi Selalu Tebar Duit, Akhirnya Mengukur Semua Pakai Duit
- Mahfud MD Bakal Dalami Alasan Polri Tak Pecat Raden Brotoseno karena Berperilaku Baik
Zainal meminta dalam surat imbauan tersebut agar meningkatkan pemantauan dan respons alert kasus Hepatitis Akut dengan gejala kulit dan sklera berwarna kuning.
Termasuk urine berwarna gelap, yang timbul secara mendadak disertai diare, mual, muntah dan nyeri perut atau nyeri sendi, khususnya pada anak dengan usia di bawah 16 tahun.
Kepala Dinkes Kaltara melalui, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltara Agust Suwandy mengatakan, dalam edaran itu juga meminta agar rumah sakit dan puskesmas agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
Selanjutnya, melakukan hospital record review terhadap kasus Hepatitis Akut yang Tidak diketahui etiologinya.
Serta melaporkan apabila menemukan Hepatitis Akut yang Tidak diketahui etiologinya ke Dinkes Kabupaten/Kota dan Dinkes Provinsi Kaltara.
“Sesuai instruksi Gubernur, Dinkes Kaltara juga melaksanakan Monev memantau kesiapan Faslitas Kesehatan (FasKes) dan Laboratorium dalam penanganan hepatitis di Kaltara," kata Agust.
Dia mengatakan dengan adanya imbauan dimaksudkan diharapkan dapat lebih meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Kaltara terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis Akut.
“Kendati belum ditemukannya kasus di Kaltara, gerak cepat harus kita lakukan dalam penanganan Hepatitis sedini mungkin,” tandasnya.