Wapres Ma'ruf Amin Minta Warga Penerima Bansos di Surabaya Kembangkan Usaha
SURABAYA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada Lansia Penerima Manfaat (PM) di Kota Pahlawan. Penyaluran bantuan tersebut, berlangsung di Gedung Balai Pemuda sisi barat Alun-alun Surabaya.
Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin menyampaikan, ada sejumlah jenis bantuan yang disalurkannya kali ini. Di antaranya, Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Program Keluarga Harapan (PKH), beasiswa hingga program santripreneur dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
"Kita harapkan bantuan pemerintah ini bisa meringankan beban masyarakat dan juga bisa memajukan usahanya. Semoga dengan bantuan demikian dari pemerintah ini, bisa ada upaya pemberdayaan masyarakat," kata Ma'ruf Amin.
Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan, sejumlah bantuan sosial yang diserahkan Wapres itu mulai dari BLT minyak goreng, beasiswa pendidikan hingga modal usaha untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Ada penyerahan bantuan modal usaha untuk para warga MBR. Jadi, mereka diharapkan menerima bansos, tapi mereka juga punya usaha," kata Risma.
Selain bantuan modal usaha, kata Mensos Risma, dalam kesempatan ini Wapres juga menyalurkan bantuan ATENSI untuk disabilitas. Bantuan ATENSI ditujukan bagi istri maupun anak disabilitas agar dapat membantu ekonomi keluarganya.
"Kita coba berdayakan istrinya, kita beri bantuan modal usaha toko kelontong untuk istrinya," ujarnya.
Tak hanya itu, Mensos juga menyebutkan, bahwa bantuan lain yang diserahkan Wapres kali ini berupa program untuk santri dan santriwati dari BAZNAS. Juga, diserahkan pula sejumlah program bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan dan beasiswa.
"Tadi juga ada santunan. Jadi, mungkin klaim untuk ketenagakerjaan seperti dulu tukang sapu yang kecelakaan," ungkap dia.
Ada pun bansos dari Kemensos yang diserahkan Wapres Ma'ruf Amin kepada 50 Lansia di Surabaya, totalnya mencapai Rp82.893.600. Bantuan tersebut, terdiri dari PKH untuk 31 PM masing-masing Rp600 ribu dengan total Rp18,6 juta.
Kemudian, Program Sembako/Program Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 40 PM maing-masing Rp400 ribu dengan total Rp16 juta. Lalu, BLT Migor untuk 40 orang masing-masing Rp300 ribu total Rp12 juta serta bantuan ATENSI untuk 10 PM sebesar Rp 36.293.600.
Baca juga:
- OTT Eks Wali Kota Yogyakarta, KPK Temukan Uang Dolar AS dan Dokumen
- Dicopot Gerindra dari Jabatan Pimpinan Dewan, M. Taufik Pilih Hengkang dari DPRD DKI
- Presiden Jokowi Tiba di Sumba Timur dan Tinjau Pabrik Pengolahan Sorgum
- Pemerintah Swiss Pastikan Dukungan Penuh Pencarian Anak Ridwan Kamil, Duta Besar Schaer Sebut Jadi Prioritas Utama
Selain bansos untuk 50 orang, bantuan ATENSI berupa kewirausahaan juga diberikan kepada 10 lansia di Kota Surabaya. Ada pun bantuan kewirausahaan yang diberikan yakni, untuk usaha warung kelontong, warung nasi dan jualan siomay keliling.
Di tempat yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menyampaikan ada sekitar 60 warga penerima bantuan yang diserahkan langsung oleh Wapres.
Dengan rincian yakni, 50 warga penerima bansos BLT minyak goreng, Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sedangkan, 10 warga lainnya merupakan penerima program ATENSI dari Kemensos.
"Jadi totalnya itu insyaallah hampir 60 orang. Ada yang mendapatkan bantuan usaha, bantuan (BLT) minyak goreng, ada juga bantuan dari ketenagakerjaan dan BAZNAS yang dibagikan," kata Mas Eri panggilan lekatnya.
Eri Cahyadi memastikan, seluruh MBR penerima bansos tersebut merupakan warga Kota Surabaya. Puluhan penerima manfaat bantuan ini beberapa di antaranya juga mendapatkan peralatan untuk wirausaha. "Matur nuwun (terima kasih) bantuan dari Kemensos, jadi warga Surabaya ini harus bisa berubah. Jadi seperti yang saya sampaikan, kita memberikan modal untuk mereka berusaha," katanya.
Menurutnya, tidak bisa selamanya MBR ini mengandalkan BLT. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya getol memberdayakan MBR melalui pemanfaatan aset sehingga mereka diharapkan ke depan mandiri dan sejahtera.
"Jadi perlahan ada yang dibantu Bu Mensos, ada yang menggunakan aset pemkot. Insyaallah semoga di tahun ini bisa berubah, banyak dari MBR yang punya usaha dan pekerjaan," katanya.